Thursday, May 25, 2017

Setelah diperkosa kakak ipar, aku hanya bisa menangis sendiri




Rasanya badanku terasa remuk redam, tulang-tulangku lemah tak berdaya, aliran darahku mengalir tak beraturan, detak jantungku juga tidak berirama. Dalam sekejap saja semua hancur berantakan. Air mataku rasanya telah habis.
Pikiranku juga sudah gelap, semua terasa hilang, hampa. Aku juga sudah tidak bisa mengingat peristiwa semalam. Benar-benar kejadian yang telah membuatku hancur seketika itu. Rasa marah, benci, kecewa, sakit hati, menyesal, dendam semua campur aduk menjadi satu.

Ingin rasanya aku melawan, tapi aku bisa apa. Tenaganya begitu kuat sekali, aku juga tidak bisa teriak, karena mulutku dibungkamnya dengan kain. Kaki dan tanganku juga dia ikat dengan ranjangku. Aku tidak bisa bergerak. Aku hanya bisa memandangi wajahnya yang begitu bernafsu.

Oooohhh…rasanya sakit sekali, dia memaksaku. Aku mencoba berontak tapi sia-sia. Akhirnya aku hanya bisa pasrah, aku hanya bisa menahan rasa sakit dan menangis. Dan setelah itu dia meninggalkanku begitu saja.

Setelah diperkosa kakak ipar, aku hanya bisa menangis sendiri

Kini hanya ada aku yang menangis sendirian. Sakit sekali badan juga hatiku. Malam ini Mas Pras, kakak iparku telah menodaiku. Hhhhhaaaaaahhhh…ingin aku teriak sekencang-kencangnya, aku marah, aku benci dengan semua ini. Tapi percuma saja, karena di rumah hanya ada aku dan Mas Pras, semua penghuni rumah sedang keluar.

Aku hanya bisa menangis lemah, tak berdaya. Tak sanggup aku bayangkan wajah Mbak Maya, kakakku yang merupakan istri Mas Pras. Dia kakakku, yang telah menampung aku dan membiayai sekolah aku. Pasti hal ini akan membuat hati Mbak Maya sakit, hancur, kecewa, marah.

Ya Allah, rasanya aku tak sanggup menerima cobaan darimu yang begitu berat. Apalagi saat aku membayangkan wajah Aldo, pacarku yang juga calon suamiku. Bagaimana aku mengatakan nanti padanya. Aku telah ternoda, aku tidak suci lagi. Aku merasa kotor, aku benci dengan diriku sendiri.

Rasanya airmataku juga telah habis, mataku kering sembab memerah. Tak berapa lama, Mbak Maya datang bersama anak-anaknya. Mbak Maya memanggilku. “Mel, ayo makan dulu.” Seperti biasa dalam keluarga Mbak Maya selalu ada tradisi makan malam bersama.

Serba salah, mau ngadu, kasihan sama kakak. Gak ngadu takut terulang lagi

Tapi nggak mungkin aku keluar kamar dalam keadaan seperti ini. Apalagi aku tak sanggup untuk berhadapan dengan Mas Pras. Di mataku sosok Mas Pras telah berubah menjadi sosok monster yang sangat menakutkan bagiku.

“Mel, ayo makan dulu Mel.” Mbak Maya kembali memanggilku. Aku buru-buru mengatur nafas, aku tak ingin suaraku terlihat seperti habis menangis. “Maaf, saya nanti saja Mbak.” Jawabku pelan. “Kamu kenapa ? Sakit ?” tanya Mbak Maya lagi. “Enggak Mbak.” Jawabku buru-buru.

“Terus kenapa ? Banyak tugas ya ?”

“Iya Mbak.” Jawabku lagi.

“Ya udah, tapi jangan lupa makan ya, jangan sampai kecapekan.” Aku menangis lagi, rasanya Mbak Maya adalah seorang kakak yang sempurna bagiku. Mbak Maya adalah sosok pengganti Ibu yang telah lama meninggal saat aku masih kecil. Sejak Ibu meninggal, aku diasuh oleh Mbak Maya dan semua kebutuhanku dibiayai Mbak Maya.

Ahhh…hal ini sungguh membuatku terluka, terkapar tak berdaya. Tak kusangka Mas Pras begitu tega melakukan semua ini. Setan telah membutakan mata Mas Pras. Tidak mungkin  juga aku mengatakan apa yang telah terjadi. Pasti semua akan hancur, tidak juga Mbak Maya tapi juga anak-anak mereka. Pasti mereka akan malu seumur hidupnya.

Bahkan aku tak sanggup menjawab telepon dan SMS dari pacar

Tak berapa lama, HP ku berbunyi, rupanya SMS dari Aldo. “Mel, besok pagi aku jemput ya.” Hatiku semakin sakit, kala mengingat Aldo. Aku juga tidak mungkin berkata jujur pada Aldo, pasti akan menghancurkan mimpi-mimpinya. Karena lama aku tidak membalas SMSnya, lalu dia menelponku.

“Mel, kok kamu nggak balas SMS ku ?” Aku terdiam begitu lama, aku mengatur nafas, supaya suaraku terdengar normal seperti biasa. Aku tak ingin dia tahu keadaanku. “Ya Do…” jawabku. “Akhirnya…gimana besok aku jemput ya ?” tanya Aldo lagi, syukurlah dia tidak curiga dengan suaraku.

“Iya..sudah ya Do, aku mau kerjakan tugas.” Pintaku. “Ok…selamat malam, sayang.” Aduh, rasanya panggilan itu nggak pantas lagi bagiku Do. Kini aku hanyalah sampah yang kotor, rasanya aku nggak pantas menerima semua ini. Kamu terlalu baik padaku, Do.

Aku tidak sanggup melihat mereka hancur, cukup aku saja yang hancur. Biarkan aku saja sendiri yang menanggung semua ini sendiri, biar saja airmata ini milikku sendiri. Tak perlu mereka merasakan luka ini, pedih ini. Aku yakin aku pasti bisa melalui ini. Yang penting mereka bahagia.

Akhirnya ku putuskan untuk pergi meninggalkan semuanya

Dan setelah berpikir agak lama, akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari mereka. Aku harus menghilang dari kehidupan mereka. Untuk tinggal di rumah Mbak Maya, rasanya aku sudah tidak sanggup lagi. Di sisi lain aku harus kasihan saat melihat Mbak Maya, tapi di sisi lain aku sangat benci dan marah ketika melihat Mas Pras.

Sementara Aldo, aku tidak sanggup melihat orang yang sangat aku sayangi harus hancur menanggung marah, benci, sakit hati, kecewa, dendam saat tahu kejadian kemarin.

Kini tekadku sudah bulat, aku memutuskan untuk pergi ke luar pulau. Di sana aku punya teman, aku bisa bekerja dan memulai hidup baru. Aku hanya berharap mereka bahagia, walaupun mungkin kepergianku membuat Aldo ataupun Mbak Maya merasa kehilangan, tapi pasti hal itu sebentar saja. Waktu yang akan menghibur mereka. Tapi kalau akau tetap bertahan di sini dan berkata jujur, pasti semua akan terluka, hancur dan malu sepanjang hidup mereka.



Aku tidak mau hal itu terjadi, karena aku sangat menyayangi mereka. “Aldo, kamu adalah orang yang aku sayang, yang di dalam mimpiku, kamu akan jadi Ayah bagi anak-anakku. Tapi karena rasa sayang, cintaku, aku harus melakukan semua ini, aku harus merelakan mimpi-mimpi kita. Cukup aku yang tahu apa alasanku sehingga aku memutuskan untuk mundur dari mimpi-mimpi kita. Aku hanya ingin kamu bahagia, itu saja. Doaku selalu untukmu..” Dan kulipat selembar kertas yang telah aku tulis dengan berurai air mata.

Maafkan aku kekasihku, aku merasa kotor dan tak sanggup berjumpa denganmu

Aldo, walaupun di saat aku lemah, engkau selalu menyediakan bahumu untukku menangis sepuasku. Tapi kali ini tidak, aku harus menyembunyikan air mata ini darimu. Kamu tidak boleh melihat air mataku ini sedikitpun. Dan kali ini bukan cinta yang salah, tapi keadaan yang membuatku harus mengakhiri semuanya.

Dan aku memutuskan pagi-pagi sekali meninggalkan rumah kakakku. Selamat tinggal Kakak. Aku sangat berterima kasih padamu Kak. Dan seiring berjalannya bis kota yang ku tumpangi maka kututup lembaran hidupku yang kelam di kota ini, ku tinggalkan orang-orang yang sangat ku sayangi dan menyayangiku. Aldo, pasti hatiku akan sangat merindukanmu di sana. Aku usap air mataku, semoga ini air mata terakhir yang keluar dari mataku.(AF)

Terima kasih telah membaca cerpen perkosaan adik oleh kakak iparnya sendiri. Semoga cerita pendek diatas dapat menghibur sekaligus menambah pengetahuan serta inspirasi dan motivasi bagi sobat Bisfren dalam menjalin hubungan. Salam sukses.


sumber:https://bisfren.com/bukan-cinta-yang-salah.html

7 Tanda Mantan Pengen Balikan Sama Kamu, No 5 Pasti Kamu Kaget





     7.  Tanda Mantan Pengen Balik Sama Kamu

Sebenarnya banyak tanda atau sinyal yang secara tidak sadar dikirimkan oleh cowok kalau dia masih perhatian dan ingin balik sama kamu. Hanya saja mungkin kamu tidak menyadarinya atau kamu memang sudah tidak berharap sehingga menjadi tidak penting.

Sebelum masuk pada bagian utama artikel ini, mungkin perlu juga dipertanyakan alasan mengapa kita ingin mengetahui apakah mantan pacar ingin menjalin hubungan kembali. Apakah kamu hanya sekedar ingin tahu saja, merasa terganggu pada sikapnya, atau justru sebenarnya hati kamu masih berharap agar dia kembali.

Mengapa hal tersebut perlu diketahui adalah agar kita bisa membatasi atau bahkan menghentikan keinginan untuk mengetahui tanda apakah mantan pacar memang ingin kembali pada kita. Ya, daripada buang-buang waktu percuma namun akhirnya menyakiti hati sendiri sebaiknya hentikan lalu lupakan saja semuanya.

Akan tetapi kalau sudah yakin, mari kita kupas apa saja tanda-tanda tersebut.

 1.  Meski ditutupi, saat bertemu dia tidak mau berlama-lama bertatap mata dan berbicara lembut

Cowok seperti apapun jika masih menaruh rasa pada kamu, akan bicara dengan lebih lembut, lebih ramah dari biasanya. Tetapi sebaliknya jika dia sudah tidak ada rasa, bicaranya akan datar dan bisa jadi cenderung nada bicaranya tidak menyenangkan.

  2.  Kepo terhadap apa saja yang kamu lakukan meski dia tidak melihatnya

Cowok yang saat pacaran sama kamu cuek sekalipun, akan berubah menjadi manusia yang luar biasa kepo terhadap segala sesuatu yang kamu lakukan meskipun dia hanya mendengar dari orang lain atau melihat status kamu di media sosial.

Coba kamu pancing dia dengan memasang status galau, kalau ada reaksi berarti dia masih ada rasa pada kamu. Gengsi cowok yang tinggi akan luluh jika dia masih memiliki rasa dan menjadi terpancing ketika dia merasa kamu sedang sedih.

Cowok yang menutupi perasaannya, agar tidak diketahui orang bahwa dia masih menyayangi kamu, tidak akan mampu melihat kamu sedih. Jadi yakin saja kalau dia masih perhatian pada keadaan kamu berarti dia masih punya rasa.

 3.  Kalau pada hari dan jam saat dia biasa ngapel kamu melihat motor atau mobilnya lewat di depan         rumah kamu, itu berarti dia masih ada rasa sama kamu

Kalau rumahnya tidak berdekatan dengan rumah kamu dan rumah kamu bukan rute yang selalu dilewatinya, namun kamu memergoki mobilnya melintas pada hari dan jam saat dia biasa ngapelin kamu, itu berarti dia masih ada rasa terhadap kamu atau sebagai Tanda Mantan Pengen Balik Sama Kamu.

Tapi untuk mengetahui ini bukan berarti kamu harus menunggu dia lewat atau memasang CCTV di depan pagar rumah. Kamu bisa mendengar informasi itu dari teman atau pembantu, dan kalau beruntung mungkin kamu akan melihat sendiri dia melintas. Tapi ide pasang CCTV ok juga loh he he he.

4.  Sekali-sekali intip saja status media sosialnya, kalau masih posting kenangan bersama kamu        berarti    dia masih ada rasa

Kebanyakan cowok galau akibat patah hati akan mencurahkan perasaan dengan postingan berupa klip lagu atau lirik lagu. Dia tidak mau teman-temannya tahu kalau dia lagi galau atau kangen. Jadi, kalau kamu lihat postingan-postingannya seperti itu, keputusan ada pada kamu, mau lanjut atau abaikan.

Kalau mengintip status mantan, kamu juga harus siap. Kalau perasaannya berubah jadi kemarahan karena kehilangan atau gagal mendapatkan kamu kembali, bisa jadi postingannya akan membuat muka kamu merah. Kalau seperti ini sebaiknya segera kamu abaikan saja dan jangan dilihat-lihat lagi apalagi ditanggapi agar tidak berkembang jadi isu pelanggaran ITE.

 5.  Eh tiba-tiba mantan kirim salam buat kamu, maksudnya apa ya ?

Jangan ge-er dulu. Meskipun cowok anti nanyain kabar mantan kalau sudah putus, tapi kalau dia kirim salam dan nanyain kabar kamu lewat teman itu baru 80% kemungkinan dia masih ada rasa. Nah yang 20% sisanya itu yang menentukan, yaitu siapa orang yang dititip salam dan dalam kondisi apa.

Kalau mantan kamu titip salam dengan cara tiba-tiba mendatangi teman baik kamu itu bisa jadi 99 % dia masih ada rasa buat kamu. Tapi kalau dia titip salam saat tidak sengaja bertemu keluarga kamu, adik kamu atau kakak kamu yang dia kenal, abaikan sajalah, bisa jadi itu hanya basa-basi atau sekedar iseng-iseng berhadiah.

 6.  Mantan cemburu lihat kamu jalan sama cowok meskipun bukan pacar

Mantan cemburu memang aneh tapi itu bukan barang baru. Bahkan lelaki yang sudah cerai saja ada yang masih cemburu pada mantan istrinya. Anehnya lagi, mahluk yang namanya lelaki, kalau dia masih ada rasa sama mantannya dia bisa tetap cemburu sekalipun dia sudah punya ganti woooow…. unik kan 🙂

Gimana sih cemburu dan kepo nya mantan kalau kamu jalan sama cowok lain ? ada yang dengan cara mengirim ledekan atau candaan seperti “Ciee…. yang habis jalan sama X”, ada juga yang langsung ekpresif memperlihatkan rasa tidak sukanya. Untuk tipe yang kedua ini sebaiknya kamu lebih berhati-hati karena bisa jadi dia memiliki tempramen kurang baik buat kamu kelak.

Nah, kalau mantan kamu masih kepo atau mantan masih cemburu sama orang yang jalan dengan kamu, sudah pasti dia masih ada rasa sama kamu. Tapi kamu perlu ingat sifat cowok diatas, dia mungkin masih ada rasa tapi belum tentu dia belum punya pengganti kamu. Jadi hati-hati ya girls.

7.   Memanfaatkan momen sebagai modus untuk balikan

Ini sudah biasa dan banyak yang ngalamin. Cowok pintar yang masih ada rasa sama kamu akan selalu mencari cara bagaimana bisa mengambil hati kamu lagi. Hal paling umum yang bisa dia lakukan adalah memanfaatkan momen-momen tertentu dimana dia bisa mengirim pesan buat kamu tanpa dia menunjukan bahwa dia kangen sama kamu. Misalnya, ngucapin ulang tahun, ngucapin selamat hari raya, dan ngirim pesan yang seakan-akan broadcast.

Ulang tahun adalah momen penting dan berharga buat kamu. Mantan yang masih ada rasa akan dengan sigap memanfaatkan ini sebagai cara untuk menyapa kamu paling pertama. Dia tidak akan segan-segan menunggu pukul 00:00 untuk sekedar mengirim pesan “Selamat Ulang Tahun” kepada kamu.

Hari raya juga momen yang paling ditunggu para mantan. Ini adalah saat dimana kamu bisa jadi sedang dalam kondisi spiritual tinggi sehingga mau memaafkan segala kesalahan. Cowok pintar akan mencari celah untuk memanfaatkan momen berharga ini.

Kalau ulang tahun masih lama dan hari raya juga baru saja lewat, mantan yang masih ada rasa dan mampu mengurai kata akan mencoba mengirim pesan-pesan broadcast kepada kamu misalnya berisi kata kata bijak, motivasi, cerita romantis, atau cerita lucu. Kamu harus tau kalau ini sebenarnya adalah modus. Broadcast itu bisa jadi hanya dikirim buat kamu.



  sumber: https://bisfren.com/tanda-mantan-masih-pengen-balik.html

Sunday, May 14, 2017

Satu Dari Tiga Wanita Memiliki Obsesi Seks Yang Cenderung Liar Dan Tidak Normal, Anda Kira Kira Termasuk Yang Mana..?





       Bicara soal seks setiap orang memiliki preferensi fantasi seks yang variatif dan terkadang terlalu gelap untuk disebutkan. Alhasil, tak sedikit, terutama wanita memilih menyimpannya dalam hati.
Sebuah studi yang menyimpulkan hasil survei bertajuk Sensual, Erotic, and Sexual Behaviour mengungkapkan sejumlah pengakuan 1580 rersponden wanita.
Para responden wanita mengutarakan fantasi seks dan apa yang mereka suka ketika sedang berhubungan seksual.
Hasilnya, satu dari tiga wanita memiliki obsesi seks yang cenderung liar dan tidak normal.
Peneliti melibatkan 80 persen responden wanita berasal dari AS dan 20 persen berasal dari Australia, Selandia Baru, Inggris, India, dan Skotlandia.
Usia para responden sekitar 34 tahun dan masing-masing diminta untuk mendaftarkan 126 perilaku seks dari yang paling favorit dan paling tidak favorit.
Ternyata, 99,62 persen wanita sangat menyukai disentuh, dipeluk, dipijat, dan dikelitik.
Kemudian, 99,56 persen wanita suka berciuman dengan pasangan.
Selanjutnya, hasil studi mengungkapkan bahwa 95 persen wanita suka dengan seks liar, seperti rambut yang ditarik (93,16 persen), gigitan (92,03 persen), dan cakaran (90,06 persen).
Hasil studi ini memperlihatkan bahwa sadomasokisme menjadi fantasi seks kebanyakan wanita.







         sumber:http://www.beritaindonesia.cf/2017/01/ini-preferensi-fantasi-liar-wanita-saat.html

5 Hal Ini Cowok Wajib Tahu Yang Diam - Diam Diinginkan Wanita Diatas Ranjang




      Mungkin sebagian besar kaum wanita memang sulit untuk membuka diri dalam urusan ranjang. Padahal sebenarnya mereka juga punya keinginan-keinginan terpendam yang mereka harap bakal diwujudkan pasangan saat bercinta. Apa saja?..



1.    Jangan terburu-buru

Kebanyakan pria lebih suka 'menyelesaikan' urusan ranjang secepatnya. Padahal wanita ingin percintaan dengan durasi yang lebih panjang. Jangan segan menghabiskan waktu lebih untuk foreplay. Semakin lama foreplay, semakin panas percintaannya.


2. Kejutkan dia dengan hal baru

Semua orang suka kejutan, apalagi kejutan di atas ranjang. Jangan takut dia akan menolak inisiatifmu untuk mencoba teknik baru. Ini bisa menjadi 'penyegar' dalam aktivitas ranjang.


3. Coba sedikit liar

Seks yang lembut dan konservatif kadang bisa terasa membosankan. Sesekali seks yang sedikit liar bisa memperbarui gairah di atas ranjang. Sedikit kasar tak jadi masalah. Secukupnya saja, tak perlu berlebihan.


4. Tanyakan hasrat terdalamnya

Mungkin dia terlalu malu untuk mengutarakan fantasi-fantasi terpendamnya. Cobalah cari tahu dan ajak dia untuk mencobanya.


5. Biarkan dia memegang kendali


  Sesekali wanita ingin menjadi pihak yang memegang kendali saat bercinta. Selain bisa membuatnya merasa lebih puas, hal ini juga bisa meningkatkan rasa percaya dirinya di ranjang.
Itulah beberapa hasrat terpendam wanita di atas ranjang. Siapa tahu pasangan Anda diam-diam juga menginginkan hal yang sama.





   sumber:https://suaradewata.com/read/2017/02/02/201702020014/5-Hal-yang-diam--diam-diinginkan-wanita-di-atas-ranjang.html

Aku Bingung Apakah Ini Benih Suamiku Atau Benih Rony Selingkuhanku






      Aku sering melihat sinetron di televisi kisah seorang suami yang lupa diri, setelah hidupnya sukses lantas seenaknya mencapakan isterinya dengan berselingkuh dengan wanita lain, bahkan tak jarang seorang suami tega menyakiti secara fisik kepada isterinya sendiri. Tak pernah sedikit pun terbesit dipikiranku bahwa kisah tersebut akan terjadi dalam rumah tanggaku sendiri.
Namun kisah yang akan kuceritakan kali ini bukanlah sebuah cerita yang terjadi didalam sinetron, karena kisah ini benar-benar terjadi didalam kehidupanku yang sedang kualami sekarang. Dimana suamiku yang dulu aku kenal sebagai seorang sosok pria penyayang jujur, lugu, setia dan bertanggung jawab kini berubah menjadi sosok suami yang “menakutkan”, dia tidak hanya menyakiti hatiku saja namun ia juga kerap menyakitiku secara fisik. Tidak cukup sampai disitu suamiku yang dahulu sopan dan ramah kepada kedua orang tuaku kini juga berubah menjadi kasar dan tidak menghormatinya lagi.
Sebenarnya usiaku sudah tidak muda lagi hampir menyentuh kepala empat. Dan aku menikah dengan suamiku sebut saja namanya Dayat (bukan nama sebenarnya) sudah 19 tahun lamanya, aku dikarunia 3 orang anak dua laki-laki dan satu anak perempuan yang baru lahir setahun lalu. Suamiku bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan pemerintahan kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Namun walaupun seorang PNS biasa suamiku terbilang sangat kreatif dan tipe suami pekerja keras, karena untuk menafkahi keluarganya ia tidak hanya mengandalkan dari gaji sebagai PNS saja. Namun dia mencoba untuk membuka usaha diluar kesibukanya dengan mendirikan sejumlah bisnis yang sangat membantu ekonomi keluargaku.
Tak disangka semua usaha yang dirintis suamiku kini berkembang dan maju pesat, tak sia-sia perjuangan suamiku merintis usaha benar-benar dari nol akhirnya membuahkan hasil. Saat memulai usahanya suamiku mengandalkan modal hasil pinjaman dari Bank dengan jaminan rumah kedua orang tuaku, karena waktu itu suamiku tidak mempunyai modal sama sekali.
Setelah usahanya berhasil kini sifat suamiku seolah berubah 180 derajat, aku sekarang tidak menemui lagi sifat lembut dari suamiku justru yang ada sifat suamiku kini menjadi temperamental. Dia kini lebih gampang marah kepadaku, apabila aku melakukan kesalahan kecil saja dia dengan mudahnya membentakku bahkan tak jarang ia menggunakan tangan untuk memukulku atau memecahkan benda yang ada dirumah.
Selain itu perubahan dari suamiku lainya adalah ia kerap tidak ada dirumah, bahkan saat pulang kerumah sering malam hari. Sebenarnya aku sih tidak mempermasalahkanya mungkin karena kesibukan pekerjaan suamiku sehingga mengharuskan ia jarang dirumah dan sering pulang malam hari.
Awalnya aku mencoba menerima perlakuan dan perubahan dari suamiku, pada waktu itu aku berfikir perubahan sikap dari suamiku karena efek stres dari pekerjaan yang begitu banyak. Namun yang lebih menyakitkan lagi belakangan ia juga berani terhadap kedua orang tuaku, terutama kepada bapakku yang kebetulan menjadi karyawan didalam bisnis suamiku juga kerap dibentak layaknya seorang atasan kepada bawahanya terutama apabila bapakku melakukan kesalahan dalam pekerjaanya.
Padahal dahulu suamiku sangat sopan kepada kedua orang tuaku, apalagi usaha yang ia jalankan saat ini berasal dari modal kedua orang tuaku. Suamiku seperti kacang yang lupa akan kulitnya, suamiku memang benar-benar telah berubah.
Yang lebih menyakitkan lagi suamiku belakangan diketahui ternyata mempunyai hubungan asmara dengan wanita idaman lain (Wil) diluar sana, aku pikir hubungan yang dijalin suamiku dengan dengan wanita tersebut sebut saja namanya Lisna (bukan nama sebenarnya) hanya sekedar pacaran saja. Mengingat usia suamiku dengan Lisna terpaut cukup jauh, namun setelah diselidiki lebih jauh ternyata mereka sudah menikah secara agama.
Sakit dan Hancur hati ini rasanya saat mengetahui orang yang selama ini aku cintai didunia ini ternyata telah membagi hatinya kepada orang lain. Janji setia yang diucapkan suamiku dalam perkawinan 19 tahun lalu kini seolah sudah tidak ada artinya lagi, bahtera rumah tanggaku sedang benar-benar di uji oleh sang maha kuasa. Namun aku sangat meyakini seberat apapun ujian yang diberikan oleh sang pencipta pasti ada jalan keluarnya dan mampu untuk dilewati.
Sebenarnya terungkapnya perselingkuhan suamiku dengan Lisna berawal dari kecerobohan suamiku sendiri, ia kerap berkomunikasi dengan isteri simpananya melalui handphone baik melalui telepon maupun dari pesan singkat pada malam hari. Pada suatu malam saat suamiku tertidur pulas handphoe suamiku bunyi terus tanda panggilan, bahkan beberapa kali ada bunyi pesan singkat yang masuk ke handphone milik suamiku.
Sebenarnya aku tidak berani menjawab telepon genggam suamiku yang terus bordering, satu sisi aku juga tidak tega membangunkan suamiku yang tengah tertidur pulas. Akhirnya aku pun memberanikan untuk menjawab telepon suamiku, dan ternyata setelah aku jawab ternyata adalah seorang perempuan dan menanyakan keberadaan suamiku.
Aku pun menjawab bahwa suamiku sedang tertidur pulas, dan menyarankan agar menelpon besok hari saja. Dan saat aku tanyakan apa hubungan wanita tersebut dengan suamiku, dengan tegas perempuan tersebut menjawab bahwa ia adalah isteri dari suamiku yang baru enam bulan lalu menikah. Jujur saja ingin rasanya aku marah dan membangunkan suamiku, namun aku mencoba untuk mengontrol emosiku yang terus meningkat dan aku mencoba menanyakan alamat rumah wanita tersebut.
Setelah tahu alamat lengkap wanita yang mengaku telah menjadi istri dari suamiku tersebut, keesokan harinya aku mengutus adik laki-lakiku untuk mendatangi alamat Lisna untuk mengundangnya datang kerumahku. Sorenya harinya Lisna pun datang kerumahku, saat datang kerumahku kebetulan suamiku sedang ada dirumah. Aku bersyukur mumpung ada suamiku aku sekalian minta kepada suamiku untuk menjelaskan hubungannya dengan Lisna kepadaku.
Saat dipertemukan dengan Lisna, suamiku tidak banyak bicara dihadapanku dia mengakui kesalahanya, dia mengaku telah khilaf dan ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Selain itu ia juga berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan yang telah ia buat sendiri yakni dengan menceraikan Lisna.
Sebenarnya ,bukan satu kali saja aku mengetahui suamiku mempunyai hubungan khusus dengan wanita lain , bahkan sempat pula ia menjalin hubungan dengan salah seorang sahabat dekatku.Bahkan lebih menyakitkan lagi pernah berhubungan dengan salah seorang gadis anak saudaraku. Aku menyadari suamiku tidaklah ganteng namun mungkin karena alasan uang beberapa wanita mau diajak berhubungan.
Walaupun masalah tersebut selesai, namun sikap kasar suamiku kepadaku dan keluargaku ternyata belum bisa hilang. Ia masih sering marah dan ringan tangan, bahkan perlakuan kasar yang dilakukan oleh suamiku terkadang dilakukan didepan anak-anakku dan kedua orang tuaku.
Beberapa bulan kemudian suamiku kembali ketahuan berselingkuh dengan wanita lain, kali ini wanita tersebut tinggal dijauh dari rumahku. Wanita tersebut berstatus janda beranak satu, kali ini terbongkarnya perselingkuhan suamiku berawal dari adanya laporan dari saudara yang melihat suamiku sering terlihat bertamu kerumah janda sebut saja namanya Ida.
Sebenarnya mendengar informasi tersebut, hatiku kembali sakit seolah membuka luka yang baru sembuh. Untuk membuktikan informasi tersebut akhirnya pada suatu kesempatan aku dan saudaraku merencakan untuk mempergoki saat mereka bersama, dan benar saja beberapa hari kemudian suamiku pergoki sedang berada dirumah janda tersebut. Saat aku meminta penjelasan dari suamiku ia malah memarahiku dan berbalik menuding aku yang berselingkuh,sebagai imbalanya aku ditampar berkali-kali oleh suamiku.
Rumah tanggaku memang benar-benar mengalami keretakan, bahkan kedua orang tuaku menyarankan untuk bercerai dengan suamiku. Namun setiap aku berfikir untuk bercerai dengan suamiku aku selalu saja teringat akan anak-anakku, dan memang hubungan yang retak tidak mungkin menjadi utuh kembali.
Sesungguhnya aku pasrah dengan kehidupan ini, sebagai wanita biasa aku akui bahwa bukan perkara mudah untuk bisa bangkit dan bertahan setelah hati berkali-kali disakiti. Apalagi, selama 19 tahun kami mengarungi bahtera rumah tangga, dan apakah harus berakhir dalam sebuah perceraian.? Pilihan itu selalu sulit aku putuskan karena bagaimanapun pertimbangan utama adalah masa depan ketiga anakku.
Terkadang aku berniat ingin membalas perbuatan suamiku yang telah berkali-kali menyakitiku yakni apabila suamiku mencari wanita lain mungkin aku juga bisa mencari lelaki lain. Aku rasa bukan hal yang mustahil walau usiaku sudah tidak muda lagi namun dengan paras yang aku miliki rasanya aku sanggup memikat lelaki lain. Sampai akhirnya aku bertemu teman lamaku semasa SMA kebetulan dia telah berstatus Duda dan tinggal di luar kota Majalengka, walau temanku sebut saja namanya Roni (bukan sebenarnya) tahu aku masih mempunyai suami namun dia tidak mempermasalahkanya.
Aku mulai sering curhat terkait masalah rumah tanggaku melalui handphone menggunakan fasilitas media sosial, untungnya saja suamiku agak sedikit gagap teknologi (Gaptek) jadi tidak mengetahui aku sering mengobrol dengan lelaki lain. Terus terang aku merasa nyaman saat mengobrol dengan Roni, dan hal tersebut tidak aku dapatkan dari suamiku. Sampai suatu ketika Roni mengajak untuk ketemuan, kebetulan aku dalam sebulan pasti ada agenda ke kota untuk berbelanja .
Alasan itu aku manfaatkan untuk bertemu dengan Roni, setelah selesai berbelanja keperluan perusahaan aku bergegas untuk menemui Roni. Untuk menghidnari kecurigaan suamiku aku mengajak serta salah seorang anaku yang masih kecil. Biasanya Kami janjian bertemu disalah satu hotel dan anakku disuruh main dengan sopirku ke mall.Hatiku berdegup kencang karena untuk pertama kalinya aku berduan dengan lelaki yang bukan muhrim didalam sebuah kamar. Dan gara-gara ingin membalas dendam kepada suami yang berkali-kali telah menyelingkuhiku.
Setelah satu jam kami mengobrol dia mulai berani menjamah tubuhku dan memelukku. Anehnya saat berada dipelukanya aku merasa sangat-sangat nyaman, sesuatu yang sudah lama sekali aku dapatkan dari suamiku. Aku pun membiarkan Roni berbuat lebih jauh kepadaku, sehingga terjadilah perbuatan terlarang. Dengan perasaan ikhlas aku menyerahkan tubuhku kepada Roni tanpa ada perasaan takut dan bersalah kepada suami justru aku merasa senang karena telah membalaskan dendam perbuatan suamiku. Justru sebaliknya aku merasa nyaman saat dekat dengan Roni.
Sejak bertemu Roni karang kini aku tidak memperdulikan perbuatan suamiku, mau dia selingkuh dengan wanita lain juga terserah. Sejak hubungan terlarang dengan Roni aku selalu terbayang-bayang terus dan aku berharap hal itu bisa terus terulang kembali. Setiap hariku selalu menantikan untuk bisa bertemu dengan Roni.
Beberapa bulan menjalin hubungan dengan Roni aku hamil,Aku tidak mengetahui apakah anak yang kukandung ini adalah benih yang ditanamkan suamiku ataukah buah dari hubunganku dengan Roni.Sampai aku melahirkan suamiku sepertinya tidak pernah curiga bahwa aku mempunyai hubungan dengan lelaki lain. Namun sebagai wanita hingga kini aku masih dihantui perasaan bersalah terhadap suamiku. Salah satu pertanyaan yang senantiasa muncul adalah … Anak siapakah yang aku lahirkan ini? Haruskah aku berterus terang…???










  sumber: http://sinarmedia-news.com/apakah-anak-yang-kulahirkan-anak-suamiku/#comment-8

Wanita Ini Terpaksa Berselingkuh Demi Memenuhi Hasrat Batinnya




                                       

              Aku Terpaksa Berselingkuh



      Walaupun selama ini aku telah berupaya untuk mencintai suamiku yang merupakan pilihan kedua orang tuaku tapi tetap saja tidak bisa. Hubungan suami istri yang aku jalani selama ini terasa hambar bagai sayur tanpa garam.
Pepatah orang tua yang menyatakan, nanti juga cinta itu datang dengan sendirinya ternyata tidak terbukti. Sudah beberapa tahun aku menikah, rasa cinta itu tidak datang juga yang ada malah perasaan tertekan, resah dan gelisah. Namun demikian aku tetap bertahan tidak meminta untuk berpisah karena takut menyakiti perasaan orang tua.
Sejak awal menikah aku memang tidak mencintai suamiku. Aku menikah karena keinginan kedua orang tuaku saja yang terus memaksa aku untuk segera menikah karena suamiku mempunyai pekerjaan tetap dan termasuk orang mapan dalam kehidupannya. Perjodohan yang dilakukan oleh orangtua memang merupakan suatu perampasan hak, namun harus bagaimana lagi, aku tak mampu untuk  menolak karena takut dosa juga takut mengecewakan mereka.
Namaku Wulan (bukan nama sebenarnya), sementara suamiku sebut saja Dani (juga bukan nama sebenarnya). Usiaku dengan suamiku terpaut sangat jauh, hampir 20 tahun lebih. Namun karena suamiku orang kaya dan mempunyai jabatan akhirnya kedua orang tuaku langsung menyetujui saat suamiku datang ke rumah dan menyatakan ingin mempersuntingku menjadi isterinya. Saat menikah dengan suamiku aku merupakan isteri untuk yang kedua kalinya karena isteri pertamanya telah meninggal.
Tentu saja awalnya aku menolak permintaan kedua orang tuaku tersebut, bagaimana tidak aku menolak calon suamiku dari sisi usia sangat jauh mungkin apabila aku gambarkan calon suamiku sepantaran dengan ayahku, dan alasan yang kedua adalah aku tidak mencintainya bagaimana nanti aku bisa sayang dan memahami calon suamiku apabila dari awal aku tidak mencintainya.
Batin ini berkecamuk, terus terang pada saat itu batinku menyuruhku untuk berontak dan menolak keinginan kedua orang tuaku apalagi sebenarnya tanpa sepengetahuan kedua orang tuaku aku telah mempunyai pria idaman. Namun setelah aku pikirkan bolak-balik dengan berbagai pertimbangan akhirnya aku mengalah dan menerima keinginan kedua orang tuaku.
Singkat cerita kami pun menikah, aku mencoba ikhlas untuk mencintai suamiku dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Tak terasa dua tahun sudah aku mengarungi bahtera rumah tangga dengan suamiku, kebahagianku sebagai seorang isteri lengkap dengan kehadiran sang buah hati.
Sebenarnya hubungan perkawinan dengan suamiku terbilang baik-baik saja sebagai seorang suami dia telah memberikanku nafkah lebih dari cukup bahkan berlebih. Semua kebutuhanku ia penuhi dan bahkan apapun keinginanku tidak ada yang tidak ia  penuhi, rumah, mobil, perhiasan uang tabungan pokoknya semua ia berikan.
Namun satu hal yang ia tidak bisa berikan kepadaku yakni kebutuhan batinku, sebetulnya sebagai seorang lelaki normal dan sehat suamiku tidak ada masalah hanya mungkin karena faktor umur tentu saja staminanya menurun sehingga ia jarang sekali menyentuhku. Selain itu kesibukannya sebagai seorang PNS, belum lagi dengan sejumlah usaha yang ia miliki sehingga ia jarang sekali meluangkan waktu di rumah bahkan pada hari libur sekalipun, apabila ada pekerjaan suamiku pasti akan lebih mementingkan pekerjaannya ketimbang berkumpul denganku dan anaknya.
Selama ini aku tinggal di rumah bersama anakku, hari-hariku habiskan berdua dengan anakku dan aku mencoba menghibur diri dengan anakku. Sebenarnya sebagai perempuan sekaligus isteri wajar apabila membutuhkan pelukan kasih sayang suaminya, dan itu aku jarang rasakan selama tiga tahun berumah tangga dengan suamiku.
Sebenarnya sebelum mempunyai anak, aku sempat merasa tertekan karena setiap hari aku sendirian di rumah sementara suamiku jarang sekali berada di rumah. Sehingga terkadang aku main kerumah orang tua ataupun orang tuaku yang aku minta tinggal di rumah menemaniku, bahkan saat rasa tertekan tengah memuncak aku pernah beberapa kali berselingkuh dengan lelaki bekas mantan pacar aku dulu. Karena walaupun aku sudah menikah dengan suamiku hubunganku dengan mantan pacarku sebut saja Dadang baik-baik saja, kami berdua masih sering komunikasi tentunya itu tanpa sepengetahuan suamiku.
Terus terang dengan suamiku jarang ada dirumah, kesempatan aku untuk berselingkuh dengan Dadang sangat memungkinkan sekali. Aku sering mencari alasan untuk pergi ke Bandung untuk menghadiri acara reuni dengan teman-teman kampusku, namun saat disana justru aku memafaatkan waktu untuk menemui mantan pacarku dan melampiaskan semua kebutuhan batinku dengan Dadang yang notabene bukan suamiku.
Namun pepatah mengatakan janganlah kita menyimpan bangkai karena walaupun ditutup-tutupi dengan rapat sekalipun, baunya akan tercium juga. Begitu pun kisah asmara terlarangku dengan Dadang akhirnya diketahui oleh suamiku. Akhirnya suamiku mendapat laporan dari sopir yang selalu mengantarku. Namun anehnya walaupun aku sudah ketahuan berselingkuh dengan lelaki lain suamiku tidak sampai marah besar, apalagi  menceraikanku.
Suamiku sempat marah, akan tetapi hubungan kami langsung baik lagi setelah aku berikan penjelasan. Namun setelah kejadian tersebut suamiku semakin memprotek aku, di rumahku kini ada sopir yang selalu standby mengawasiku pergi selain itu suamiku menyewa baby sister dan pembantu.
Sejak saat ini aku mencoba kembali bersikap ikhlas dan menahan semua perasaan batinku yang sangat tertekan, dan untung saja ada kehadiran sang buah hati. Jadi waktuku bisa aku curahkan semuanya untuk anakku yang kini sedang lucu-lucunya, hubunganku dengan suamiku pun kembali normal dan harmonis.
Singkat cerita aku dipertemukan dengan salah satu anak buah suamiku, sebut namanya Budi (bukan nama sebenarnya). Budi ini sering sekali kerumahku mengobrol dengan suamiku untuk membahas pekerjaan, sehingga saat Budi datang kerumah semua asisten dan sopir tidak menaruh curiga. Dan tanpa disengaja aku mengobrol dengan Budi, kebetulan pada waktu itu suamiku belum datang kerumah masih di kantornya sehingga Budi harus menunggu lama.
Obrolanku dengan Budi tanpa disadari begitu dalam, kami berdua saling tukar nomor handphone hingga pin BB. Sebenarnya Budi statusnya sudah menikah, namun dari obrolan dengan Budi entah kenapa aku merasa nyambung tenyata dia juga sebenarnya mengalami hal yang serupa dia merasa tidak nyaman dengan isterinya.
Aku pun akhirnya sering curhat kepadanya terutama soal suamiku, begitu sebaliknya. Mungkin Budi menangkap betul setiap curhatanku padanya, sampai akhirnya dan tidak tahu awalnya bagaimana aku kembali mengkhianati suamiku. Aku berselingkuh dengan Budi, karena Budi ini anak buah suamiku, semua asisten rumah tanggaku tidak menaruh curiga sedikitpun apabila ia datang kerumahku.
Perbuatan jahat bukan hanya karena ada niat, akan tetapi karena ada kesempatan pasti bisa terjadi. Aku pun demikian seketat apapun protek yang dilakukan suamiku namun apabila ada kesempatan dan waktu aku bisa mengkhianati suamiku. Hubungan terlarangku dengan Budi masih aku jalani hingga sekarang, dan entah bagaimana aku menghentikannya. Aku sadar apa yang aku lakukan ini salah, namun satu sisi lain kebutuhan batinku sebagai seorang perempuan ingin terpenuhi











          sumber: http://sinarmedia-news.com/aku-terpaksa-berselingkuh/#comment-10

3 Larangan Bagi Wanita Di Atas Ranjang, No 2 Wajib Anda Tahu...





     Anda berfikir jika Anda dan pasangan saling mencintai, si prialah yang akan berinisiatif untuk bercinta. Anda sibuk membenahi kamar tidur dan menciptakan suasana yang nyaman dan romantis, supaya gairah suami tetap terjaga. Tapi ada 3 kesalahan wanita yang dapat menurunkan mood pasangan. Female First mengulasnya untuk Anda.



     1. Tidak mau pegang kendali
 
Tidak sedikit wanita yang merasa tidak etis jika mengajak bercinta duluan, akibatnya mereka lebih memilih untuk menunggu inisiatif suami. Ketahuilah bahwa hal ini termasuk hal yang tidak disukai oleh para pria. Jangan menunggu pasangan untuk mengajak bercinta jika Anda lebih dulu menginginkannya. Ambil inisiatif untuk mengajaknya ke tempat tidur, melakukan pemanasan dan pegang kendali. Anda berdua bisa menikmatinya.



   2. Pakaian yang nyaman

Menjelang jam tidur, Anda terbiasa memakai daster atau piyama yang nyaman untuk tidur. Tapi hati-hati, pakaian yang dianggap nyaman oleh wanita bisa mematikan hasrat seksual suami. Pilihlah pakaian yang seksi, atau pakaian dalam yang membuat pasangan Anda membara. Ingat, pria lebih mudah terangsang melalui pandangan matanya.



  3. Kritikan

Meski menemui teknik atau hal-hal yang tidak sesuai dengan hati, wanita sebaiknya tidak mengutarakannya langsung dengan nada kritikan. Pemilihan kata dan cara bicara di sini sangat penting. Anda dan banyak wanita lainnya mungkin pernah menjumpai teknik-teknik pemanasan dan bercinta yang tidak disukai. Tapi jangan langsung mengkritiknya! Gunakan kalimat yang sifatnya meminta pasangan untuk melakukan hal itu. Dia akan dengan senang hati melakukannya, dibanding sebuah kritikan.

 

Jadi sebagai wanita bukan berarti Anda tidak boleh aktif. Katakan yang ingin dia lakukan untuk membangkitkan gairah Anda, posisi yang disuka, kenakan pakaian seksi saat berdua, dan jangan enggan berinisiatif untuk memulai hubungan seks. Milikilah kehidupan seks yang indah bersama pasangan Anda. 




 sumber:https://www.merdeka.com/sehat/3-larangan-bagi-wanita-di-atas-ranjang.html

Wanita Ini Menyesal Telah Berselingkuh Apa Yang Ia Lakukan Dalam Penyesalannya Sungguh Mengejutkan...



     Sampai saat ini semenjak aku bercerai dengan suamiku aku belum juga mendapat pengganti, karena setiap kali aku menjajaki hubungan dengan lelaki yang menjadi teman dekatku selalu saja berujung kandas ditengah jalan. Bahkan tak jarang aku dicampakan begitu saja, tidak jarang dari mereka yang mendekatiku ternyata tidak serius dan hanya mengincar hartaku saja.
Sebut saja namaku Mawar bukan nama sebenarnya, usiaku memang sudah tidak muda lagi yakni diatas  40 tahunan, saat ini aku tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan pemerintahan Kabupaten Malang. Status yang melekat dalam diriku adalah single parent dengan dua anak perempuan yang kini sudah dewasa dan duduk dibangku perkuliahan.
Aku bersyukur walaupun aku seorang single parent aku mampu menyekolahkan kedua anakku hingga perguruan tinggi, bahkan anak sulungku kini sudah lulus dan bekerja disalah satu kantor asuransi. Namun sayang hal itu tidak diimbangi dengan kisah asmaraku, sudah hampir 10 tahun lebih aku hidup sendiri setelah bercerai dengan mantan suamiku sebut saja namanya Yanto (bukan nama sebenarnya).
Aku mengakui bahwa kandasnya hubungan rumah tanggaku dengan Yanto mantan suamiku karena murni kesalahanku, sebenarnya pernikahanku dengan Yanto tidak ada masalah dan kami selama kurang lebih tujuh tahun mengarungi bahtera rumah tangga denganya berjalan cukup harmonis hingga kami dikarunia dua orang anak. Namun profesi suamiku yang seorang kontraktor di Jakarta sehingga memaksa kami jarang bertemu, dalam sebulan mungkin hanya 3 sampai 5 hari saja aku bisa berkumpul dengan suamiku itu pun suamiku kalau menyempatkan untuk pulang kerumah.
Disaat jauh dengan suamiku, sebagai seorang isteri sudah seharusnya aku setia menunggu suamiku pulang kerumah. Namun sebagai wanita biasa yang lemah ternyata aku tidak bisa menahan itu, karena terlalu lama sendiri dan kesepian aku pun akhirnya tergoda dengan kehadiran sosok lelaki lain dilingkungan tempatku bekerja, hingga aku terjebak dalam sebuah perselingkuhan.
Pria tersebut sebut saja Doni (bukan nama sebenarnya), dia sebenarnya bukan orang asing dalam kehidupanku dia tak lain adalah teman kerjaku, walaupun  aku tidak sekantor dengan Doni namun karena kami berdua sama-sama berprofesi sebagai PNS sehingga aku dengan Doni sering bertemu kebetulan dia pada saat itu berstatus duda.
Saat berada dikantor aku sering ketemu dengan Doni dan mengobrol dengan dia, mungkin karena kami berdua sama-sama kesepian jauh dari pasangan kita sehingga tak jarang obrolan kami merasa nyambung. Dan entah kenapa setiap aku mengobrol dengan Doni aku merasa nyaman, dia bukan hanya sekedar teman kerja seolah kehadiran sosok Doni ini dapat mengobati sekaligus mengagantikan saat aku rindu dengan  suamiku Yanto yang jauh di Jakarta.
Sebenarnya awalnya aku juga sadar kedekatan dengan Doni tidak boleh terjadi karena bagaimana pun Doni itu bukan muhrim dan lagipula aku juga sudah memiliki suami hal tersebut dilarang oleh agama, apalagi tidak enak dilihat orang-orang dikantorku. Pada waktu itu aku sempat mencoba untuk menjaga jarak dengan Doni agar aku tidak terlalu dekat. Namun anehnya saat aku mencoba menjaga jarak dengan Doni aku merasa ada sesuatu yang hilang kehidupan seolah kembali sepi, tidak ada tempat untuk berbagi dan menghibur dikalaku merasa sepi dan rindu akan suami.
Akhirnya aku putuskan untuk kembali seperti biasa, sikapku kepada Doni yang kemarin-kemarin sempat cuek menjaga jarak kini aku biasa lagi sering mengobrol. Obrolan kami berdua tidak hanya saat dikantor saja bahkan saat berada dirumah baik melaui telepon, BBM dan lainya, tak jarang saat malam hari saat aku susah tidur karena merindukan suami aku justru menelpon Doni bukan suamiku.
Hingga tak sadar akhirnya aku pun terbuai dan terperangkap dengan semua rayuan Doni, kami berduapun terjerembab ke hubungan terlarang yang seharusnya  tidak dilakukan. Aku tak sadar telah mengkhianati  suamiku dengan berselingkuh dengan Doni, dan anehnya pada saat itu aku bukanya untuk sadar dan menyudahi hubungan terlarang tersebut akan tetapi aku justru seolah merasa terjerumus lebih dalam.
Benar apa kata pepatah, sepandai-pandainya kita menutupi bangkai lambat laun baunya akan tercium juga. Begitupun hubungan terlarangku dengan Doni akhirnya ketahuan mulanya anak pertamaku memergoki isi pesan singkatku dengan Doni, pada waktu itu aku hanya bisa terdiam dan malu kepada anakku apalagi aku khawatir anakku akan melaporkan kepada ayahnya. Namun anakku sangat bijaksana dan sepakat untuk tidak melaporkanya kepada ayahnya, walau bagaimanapun sepandai-pandainya aku menutupi perbuatanku pada akhirnya suamiku mengetahuinya langsung.
Saat suamiku mengetahui aku telah berselingkuh dengan lelaki lain, aku memutuskan untuk menggugat cerai  suamiku tersebut. selang dua bulan akhirnya kami berdua resmi bercerai untuk hak asuh anak jatuh kepadaku, karena aku tidak mau anakku tinggal bersama ayahnya pasti tidak terurus karena dia bekerja di Jakarta.
Saat statusku sudah resmi bercerai dengan mantan suamiku dan menjadi Janda, justru hubunganku dengan Doni yang awalnya romantis layaknya seperti orang pacaran perlahan mulai berbeda. Tidak hanya itu Doni kini seolah yang mulai menjauhi diriku, dia kerap mencoba menghindar aku bertemu dengan diriku. Awalnya aku memahami sikap Doni seperti itu hal yang wajar karena dia tidak ingin dianggap menjadi biang kerok atau orang ketiga dalam perceraian rumah tanggaku. Namun ternyata sikap Doni yang ditunjukanya tersebut bukanlah sebuah sandiwara semata dia memang benar-benar mencoba meninggalkanku, bahkan dalam pesan singkatnya dia meminta maaf kepadaku karena dia sudah tidak bisa melanjutkan hubungan lagi denganku dan dia dengan mudahnya mengatakan bahwa perselingkuhanya denganku selama ini adalah sebuah kehilafan.
Sakit rasanya hati ini saat mengetahui ternyata Doni yang selama ini aku anggap tulus dan sayang kepadaku hanyalah sebuah kedustaan semata. Walau menyakitkan namun aku berusaha pada waktu itu tetap move on, karena pantang bagiku sebagai seorang perempuan harus mengemis cinta kepada seorang lelaki lagipula percuma aku terus memohon kepada Doni agar kembali kepadaku kalau sekarang juga dia telah terang-terangan membohongiku.
Tak terasa setahun sudah aku hidup menjadi single parent, sampai akhirnya aku bertemu dengan seorang lelaki sebut saja namanya Indra (bukan nama sebenarnya), aku dan Indra dikenalkan oleh salah seorang temanku dimana Indra ini adalah temannya kebetulan dia juga seorang single alias Duda. Kata temanku Indra ini tengah mencari pasangan hidup karena sudah beberapa tahun ditinggalkan isterinya yang telah meninggal dunia, usianya dua tahun lebih tua dariku dia berprofesi sebagai wiraswasta.
Melalui temanku kami berdua pun sempat tukeran nomor handphone, aku mempunyai prinsip menilai lelaki dari hatinya tanpa memandang fisik, usia ataupun profesinya. Yang terpenting selain dia sayang kepadaku lelaki tersebut harus sayang kepada kedua anakku juga, karena aku saat memutuskan untuk menjalin hubungan dengan lelaki bukan untuk main-main melainkan serius. Bagaimanapun aku seorang perempuan dan aku membutuhkan figure sosok lelaki yang bisa menjadi kepala keluarga sekaligus imam bagiku dan kedua anakku.
Kemudian aku pun mulai mencoba menjajaki hubungan dengan Indra, terus terang saat itu Indra orang asik dan apa adanya dalam arti tidak neka-neko. Dia juga sudah terang-terangan ingin menjalin hubungan seirus denganku, namun dia meminta waktu kepadaku untuk bisa meresmikan hubunganku kedalam sebuah perkawinan karena dia seorang pedagang jadi dia ingin mengumpukan modal dulu. Aku pun menghormati keputusan Indra tersebut, bahkan aku juga mencoba untuk membantu mensuportnya dengan memberikan bantuan modal dari uang tabunganku selama ini yang aku kumpulkan.
Namun baru beberapa bulan hubungan kami berjalan, sifat dan watak dari Indra baru aku ketahui ternyata belakangan diketahui Indra sengaja mendekatiku karena ingin bisa meminjam modal dariku. Ternyata dia selama ini tidak tulus ingin menjalin hubungan serius denganku, tentu saja setelah mengetahui sifat asli dari Indra aku memutuskan hubungan denganya.
Untuk kedua kalinya aku gagal menjalin hubungan serius dengan lelaki, dan anehnya kejadian serupa aku alami saat aku bertemu dengan lelaki dan mencoba menjalin hubungan akan tetapi selalu kandas ditengah jalan. Sampai detik ini tercatat aku sudah lima kali menjajaki hubungan serius dengan lelaki namun tidak pernah berhasil, hingga akhirnya aku memutuskan untuk menyerahkan jodohku kepada sang maha pencipta. Aku sering berfikir dan meratapi kehidupan yang tidak berhasil menjalin hubungan seirus lantaran aku dahulu meninggalkan dan mengkhianati suamiku terdahulu sehingga aku kini mungkin mendapat karmanya.



   sumber: http://sinarmedia-news.com/mungkinkah-ini-karma/

Saturday, May 13, 2017

Aku Jadi TKW Untuk Biaya Suamiku Oprasi Setelah Sembuh Dia Malah Selingkuh Dengan Tetanggaku





   Sebut sajah namaku imah ku awali kisahku ketemu dengan suamiku sebut saja namanya asep [nama samaran] pada tahun 1998 aku seorang gadis desa yang masih lugu aku baru tamat smp pada waktu itu, aku di jodohkan sama orang tuaku dengan asep.



   sebagai gadis yang takut sama kedua orang tuaku aku nurut aja apa kata mereka, singkat

cerita aku menikah dengan asep jalan lima bulan akupun mulai suka sama asep kami hidup sederhana kerjan asep ga tetap alias serabutan aku menerima apa adanya mungkin ini sudah nasibku. aku hamil dan melahirkan anak pertamaku namanya wahyu.


  Asep suamiku punya penyakit Hernia atau sanglir kata bahasa jawaku dia ga boleh kerja yang berat - berat kalo kerja aga berat sedikt malamnya dia ga bisa tidur merasakan sakit aku kasihan kalo pas dia lagi menahan rasa sakit katanya "aku ga PD dengan penyakitku ini".

   sebagai seorang istri aku ga tinggal diam menunggu penghsilan suami aku kerja kuli tandur aku kerja apa sajah yang berhubungan dengan sawah aku bisa karena orang tuaku petani aku dari kecil sudah dididik sama orang tuaku kerja.

  tahun 2000 tertarik melihat teman temanku pada kerja ke luar negri jadi tkw niatku ingin membantu beban suami dan mengobati suamiku agar terbebas dari hernianya ijin suami ijin orang tua tanpa gendala mereka semuanya setujuh, singkat cerita aku berangkat ke saudi arabia satu tahun bekerja aku dah bisa kirim uang untuk oprasi herina yang di deria suamku Alhamdulilah suamiku terbebas dari hernianya.


  pertengahan 2003 aku pulang ke indonesia dengan harapan aku melepas rindu dengan anak dan suamiku, setibanya  di bandara aku berharap suami dan anakku yang menjemputku tapi ternyata harapanku nihil aku ga melihat suamiku yang ada hanya keluargaku dan anakku. aku kecewa sama suamiku kenapa dia ga ikut menjemputku aku tanya sama bapakku jawabnya ada katanya di rumah dalam batinku seribu pertanyaan kenapa dia tak menjemputku apakah dia sakit atau gimana...?


   setelah sampai rumah akupun tak melihat asep suamiku aku tanya ke orang tuaku katanya dia lagi kerja jauh, satu hari dua hari aku menunggu dia pulang yang katanya lagi kerja jauh tapi tak kunjung datang.


  pagi hari sekitar jam 7an aku pergi ke warung dekat rumahku yang menjual sayur mayur setiba aku di warung ibu ibu sudah banyak lagi milih milih sayur sambil ngerumpi ada ibu enah namanya dia menyapaku " eh si imah dah pulang tah dari saudinya" kapan datang katanya dah tahu belum si asep suamimu dah kawin lagi. duhhh gusti nu agung rasanya bagai di sambar petir mendengar kabar itu aku ga jadi beli sayurannya aku langsung pulang ke rumah dan langsung aku tanyakan ke oang tuaku ternyata benar orang tuaku hanya bisa menganggukan kepala aku menangis sejadi jadinya aku kecewa sama asep aku benci.

    alasan kedua oang tuaku menutupi ke bejadan suamiku katanya kasihan sama aku baru tiba capenya belum hilang.
aku marah aku kecewa sama asep, satu minggu kemudian asep datang menemuiku dia memohon mohon sama aku dia minta maaf . maafmu basi aku ga sudi melihat nuka dia rupanya asep setelah hernianya di angkat dia jadi PD dengan wanita lain pengorbananku selama ini sia-sia untuk asep aku tidak ada pikiran lain kecuwali kata cerai titik..!

  asep berusaha mendapat maaf dariku dia menceraikan istri sempannya dengan berbagi cara asep merayuku sampai akhirnya aku kasihan melihat nasib anaku seandainya aku pisah [cerai] aku memaafkan asep. singkat cerita kamipun hidup rukun kembali menjalani roda kehidupan sampai aku hamil yang kedua dan melahirka bayi perempuan namanya dina.


   tahun 2010 kaka perempuannya asep yang kerja di arab butuh teman kerja dan kali ini bukan aku yang mau tapi asep yang selalu mendorongku agar aku berangkat lagi jadi tkw dengan dalih katanya demi anak anak biar dia bisa sekolah, emang dasarnya asep suamiku ini orangnya males aku pikir dulu karena dia punya penyakit hernia eh ternyata setelah hernianya sudah sembuh tetap aja males. akupun menyetujui ajakan kakanya asep dan asep juga janji katanya tidak akan mengulaninya lagi dia akan setia mengurus anak anak aku sebenarnya ga mau kerja sama kakanya asep karena aku tahu kakanya asep itu orangnya galak.


   aku berangkat lagi jadi tkw arab kerja dengan kakanya asep, hari pertama bulan pertama kakanya asep baik kalo nyuruh sopan mungkin karena aku istri dari adiknya aku pikir begitu. eh setelah lama keluar juga sipat galak dan jahatnya kakanya asep kalo nyuruh sambil ngebentak bentak kalo aku salah dengan kerjaan dia ringan tangan maklum dia orang lama kerja di rumah majikan jadi setiap ada kesalahan aku yang selalu kena omelan majikan rasanya aku ga kuat kerja bareng sama kakanya asep tapi apa boleh buat aku kuat kuatin demi anak anakku.


 setahun sudah berlalu aku bertahan kerja bareng kakanya asep tiba tiba aku dapat kabar dari rumah katanya asep selingkuh dengan tetanggaku namanya lastri, lastri ini punya suami, perselingkuhan asep sama istrinya ketangkep basah sama suaminya lagi tidur bareng asep di arak sama orang kampung di bawa ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya.


  lengkap sudah pederitaanku singkat cerita aku pulang ke indonesia aku minta cerai sama asep, asep tidak berani menemuiku bahkan dia minggat dengan selingkuhannya entah keman sampai akhirnya aku rapah ke pengadilan minta resmi cerai.

    sampai cerita ini aku tulis ke penerbit aku masih menjanda dan kembali jadi tkw lagi untuk membiyai anak anakku.  



   salam... dari pahlawan the visa yang malang....



 


Suamiku Selingkuh Dengan Istri Adik Sepupuku [ Teragis Kisahku Nyata ]






      Sebut saja namaku Laras... aku lahir disebuah kota kecil di Jawa Barat,  perceraian orang tuaku mengharuskan aku tinggal bersama tanteku, kakak dari ibuku, aku benci dengan kata itu... “cerai” aku berjanji dalam hati.. apabila aku berumah tangga nanti aku tidak akan pernah bercerai... 

Entah kapan awalnya, aku dipertemukan dengannya... Andri.. ya.. namanya Andri... akupun tak ingat lagi bagaimana awalnya kami bertemu dan saling mengikat janji setia.. padahal waktu itu umurku masih  SMP, dia sudah lulus sekolah... 4 tahun kami menjalin kasih, sampai suatu hari saat aku lulus SMP dia ke rumah dan berani meminta restu untuk menikahiku, spontan keluargaku kaget... aku masih sangat kecil... tapi keinginannya yang kuat membuat keluargaku akhirnya luluh... mengingat kami hidup dikampung dan saat itu menikah muda bukanlah masalah besar seperti zaman sekarang, tahun 1992... terciptalah sumpah setia kami berdua, berjanji atas nama cinta membangun keluarga kecil bahagia, keluarga sakinnah mawaddah wa rahmah.

Suamiku hanya seorang buruh toko dipasar, dia membantu pemilik toko pakaian untuk melayani pelanggan, bagiku tak masalah.. kami bahagia hidup secukupnya, kami tinggal di tempat yang sekedarnyapun tak jadi soal... gelak tawa dan kebahagiaan seakan menjadi sinar terang tiap sudut rumah kami yang mungil. Dua tahun kami bersama... aku hamil.. bahagia yang luar biasa terpancar dari wajah suamiku, akhirnya 14 Desember 1994, lahirlah anak laki-laki pertama kami, Satrio... ya kami bahagia tak terkira dengan kehadiran Satrio, suamiku makin bekerja keras untuk menghidupi kami, walau pas pasan aku bahagia... kehadiran Satrio tak membuat kami kecewa dengan keadaan, kami bersyukur.

Satrio tumbuh dangan lucunya, saat usianya setahun, atas bantuan ibuku kami bisa membeli sebuah toko kecil... disanalah hidup kami mulai membaik, pelanggan pakaian di tempat kami selalu ramai, aku selalu membantu suamiku ke toko, kepercayaan BOS BOS pemasok pakaian makin memihak pada kesuksesan kami, sampai akhirnya kami bisa membeli rumah juga tanah, aku merencanakan hamil lagi.. tapi sayang tahun 1998 aku keguguran, Allah belum memberi kepercayaan lagi padaku untuk punya anak kedua, tak apa... kesuksesan kami patut disyukuri... kamipun bisa mengkredit motor dari usaha kami.. benar-benar rezeki yang tiada tara. Tahun 2002 akhrinya aku hamil lagi.. semoga kali ini bisa sehat, aku sangat menjaga kandunganku, takut nasibnya seperti kakaknya yang lahir di bulan ke-6 dalam kandungan.

Cobaan mulai datang menghampiri, suamiku tergoda oleh pelanggan, dia sering membeli pakaian di tempat kami, saking seringnya berbelanja ditempat kami, terjalinlah hubungan terlarang itu, dia perempuan bersuami, aku sering mendengar selentingan selentingan kabar perselingkuhan mereka, tapi aku lebih percaya dengan suamiku, yang anehnya lagi, suamiku berani membawa selingkuhannya ke tempat ibu mertuaku, ibu mertua yang tahu kejadiannya hanya diam dan tak mau secara langsung membeberkan yang sebenarnya, sampai akhirnya suami dari perempuan itu tahu, perempuan itu diceraikan suaminya, dan aku lebih memilih memaafkan suamiku... walau pedih... aku tahan... demi anak yang ada dikandunganku.

21 November 2000, lahirlah anak kedua kami, kami memberi nama Paulina... sedihnya... suamiku masih saja berhubungan dengan perempuan itu, aku tak tahan mendengar semuanya, aku minta cerai, kata yang paling aku takutkan selama ini, kata yang sebenarnya aku jaga untuk tidak kuucapkan, tapi apa mau dikata, hati ini tak terbuat dari baja, aku tak sehebat itu, aku rapuh, aku punya perasaan, suamiku tak mau menceraikanku, bahkan dia berjanji akan meninggalkan wanita itu. Baiklah... aku memaafkan, aku terima kembali suamiku, walau dengan hati hancur berkeping-keping, seperti daun kering yang sudah tergenggam erat... hancur...

Kami bangun lagi rumah tangga yang sudah cacat ini, toko kami banyak hutang dan aku harus hadapi semua, dengan bantuan ibuku akhirnya semua berjalan lancar kembali, kami mulai bisa menutupi sedikit demi sedikit hutang-hutang itu.

Waktupun berjalan, semua kekecewaanku hampir punah, dia kembali menjadi suamiku yang baik, ayah dari anak-anakku, usia paulina sudah 4 tahun dan Satrio anak sulungku sudah beranjak remaja, usianya 12 tahun, dia sudah masuk SMP.

Mulai tahun 2005, dikampung kami banyak sekali pengangguran, sehingga banyak yang mendaftarkan diri ke luar negeri menjadi TKW, tak terkecuali adik sepupuku, sebut saja Dimas, Dimas adik sepupuku dari keluarga ibuku, rumahnya berdekatan denganku bahkan satu atap, rumah kami hanya berhalatkan dinding beton saja, istrinya bernama Yanti, Dimas dan Yanti memang tidak pernah disetujui pernikahannya oleh keluargaku, tapi apa boleh buat mereka harus ikhlas dengan pernikahan itu karena Dimas dan Yanti bersikukuh dengan cinta mereka, mereka membangun keluarga dengan baik, mempunyai anak perempuan bernama Zia, anaknya lucu dan akrab dengan Paulina anakku, mereka hampir seumur, lahir ditahun yang sama hanya berbeda bulan saja.

Adik sepupuku Dimas tak punya pekerjaan, akhirnya dia memutuskan bekerja menjadi TKW di Malaysia, walaupun sedih Yanti harus rela mengasuh Zia sendirian, kadang aku kasihan, dia harus ditinggalkan suaminya sendiri, aku bersyukur suamiku punya pekerjaan yang bagus dikota kami sendiri, tak perlu menjadi TKW, disanalah keakraban kami dimulai, hidup berdekatan dan cocok satu sama lain membuat kami saling melengkapi, Zia yang seumur dengan Paulina menambah keakraban kami,  tak jarang kami makan bersama, ke pasar bersama bahkan kemana-mana selalu bersama, dia sering sekali tinggal berlama-lama dirumahku. 

Waktu terus berlalu, aku tak tahu apa yang terjadi, salah satu tetangga kami katanya memergoki suamiku masuk ke rumah yanti malam-malam melalui pintu dapur, Ah... dasar tukang gosip.. pikirku saat itu, tak mungkin lah.. dia istri dari sodaraku sendiri. Akupun tak menghiraukannya. Aku lebih fokus ke toko karena aku heran dan bertanya2 kenapa hutang-hutng kembali membanyaki daftar kerugian toko, dikemanakan uang suamiku? Untuk apa? aku mulai curiga. Lalu orang-orang sekampung mulai ramai membicarakan suamiku yang kerap kali keluar masuk pintu dapur rumah Yanti pada malam hari ketika aku tidur lelap, aku tetap tak percaya, mana mungkin... sementara siang harinya Yanti selalu akrab denganku.

Makin hari makin bertambah ramai kabar itu, bahkan orang sekampung tahu perselingkuhan mereka, aku tetap pada pendirianku, bahkan suamiku melarangku untuk keluar rumah, dan sering mengunci pintu rumah, aku masih percaya pada suamiku. Akhirnya kabar itu sampai ketelinga Dimas di malaysia, Dimas meneleponku dan marah-marah, kenapa sampai aku tak tahu kejadiannya, kenapa sampai suamiku selingkuh dengan istrinya, aku makin tambah bingung, aku bilang suamiku tak selingkuh dengan Yanti, itu hanya berita bohong orang sekampung.

Berita yang makin memanas itu sampai ke telinga ibuku, dia datang dan marah besar padaku, kenapa aku jadi bodoh dan tak percaya dengan kenyataan, wajahku terlihat polos saja, aku tetap tak percaya, aku menenangkan ibuku dan meyakinkan itu berita bohong, lalu keluargaku yang mulai geram denganku yang masih saja tak percaya, mengadakan rapat keluarga,  disana ada suamiku, aku, keluargaku, keluarga yanti dan yantinya sendiri. Mereka berdua disumpah didepan Al-Quran supaya mereka mengakui apa yang mereka perbuat, suamiku dan Yantipun berani bersumpah, aku semakin yakin tak ada apa-apa diantara mereka, bahkan suamiku dipukul berkali-kali.. aku menangis dan membawanya pulang.

Ibuku miris melihatku yang terlihat bodoh, ibu membawaku ke seorang ustadz, aku diberi air yang harus ku minum setelah dibacakan beberapa ayat suci. Malam harinya aku pun terbangun, aku mulai tergerak untuk sembahyang Tahajjud... akupun mulai menangis, entah apa yang aku tangisi, tiba-tiba hatiku mempercayai berita itu. “Ya Allah berilah aku petunjuk.. “ doaku malam itu.

Pagi harinya aku terbangun, aku mendapat sebuah kartu GSM yang tergeletak begitu saja, aku ambil dan memasukan kartu itu kehandphoneku, betapa hancur berkeping-keping hati ini, isinya penuh sms Yanti dan suamiku saling bersambut sayang, rasanya dunia berguncang saat itu, aku kehilangan diriku, aku seperti melayang tak tahu kemana, air mataku tak bisa ku bendung lagi, tangiku pecah dalam kepedihan yang nyata, aku dikhianati sodaraku sendiri. Tuhaaan.... betapa Engkau saksi betapa pedih hatiku saat itu. Ku tatap kedua anakku, Satrio dan Paulina... Ya Allah mereka masih terlalu kecil untuk menghadapi ini, aku harus bertahan demi mereka. Aku utarakan pada suamiku tentang itu, aku bilang aku tahu semua. Tak ayal pertengkaranpun terjadi saat itu, aku yang tak bisa menahan lagi, amarahku membludak hebat seketika.

penderitaanpun seolah tak mau berhenti sampai disitu, hutang kami mulai tak bisa dibendung lagi, sampai akhirnya tokopun terjual. Kami bangkrut. Ibuku dan keluarga lainnya mendesakku untuk menceraikan suamiku, aku tak bisa... aku harus bertahan demi anak-anak. Aku tahan kepediahan ini, aku tak ikhlas anak-anakku besar dan tumbuh jauh dari ayahnya. Akhirnya Yanti diceraikan Dimas lewat telepon, dan setelah Yanti menjanda, suamiku makin menggila, pulang malam dalam keadaan mabuk, mulai menjual satu persatu barang berharga yang ada dirumah, sampai kami berada di titik paling rendah, di titik 0.

Aku mulai melemah, mulai mendekat padaMu ya Allah, mungkin selama ini aku lalai, aku mohon petunjukMu ya Allah. suamiku...dimana cinta yang dulu kita bangun bersama, dimana cinta yang dulu hanya padaku, dimana sumpah setia membangun keluarga kecil kita seperti yang kau janjikan dulu, aku mulai melemah... aku tak bisa lagi bersandar padamu, cinta...

Aku tak bisa lagi bertahan, aku minta cerai... tapi suamiku tak mengabulkan, dia masih ingin bersamaku, lalu aku mengadukan ke Pengadilan agama gugatan itu,  setelah mereka mendengarkan kasusku, mereka mau membantuku menggugat cerai suamiku, pedih memang... ditambah lagi Satrio sebentar lagi menghadapi Ujian SMP, aku harus bisa.. anak-anak harus kuat menghadapi ini, tak mungkin bertahan pada sandaran yang sudah patah. 

Tekadku makin bulat untuk bercerai setelah tahu kalau Yanti hamil, anak suamiku. Aku sudah mati rasa, kabar itu sama sekali tak menggubris perasaanku. Akhirnya suamiku setuju menceraikanku...

Malam itu, malam jum’at dihadiri dua saksi.... suamiku.. cintaku yang dulu.. ayah dari anak-anakku menjatuhkan talak satu padaku. Air mataku tak berhenti menetes, aku sudah jadi janda... apa yang aku sesali, aku tak boleh sedih, tapi apa daya, aku tak kuat menahannya, terbayang wajah kedua anakku saat mereka tahu ayah dan ibunya bukan lagi suami istri,  terbayang kekecewaan Satrio yang harus menghadapi ujian sekolah dipaksa menghadapi ujian hidup yang lebih berat ini. Aku harus kuat demi mereka. Air mata ini tak kuat lagi aku hentikan, tumpah ruah tanpa celah.. tangisku pecah sejadi-jadinya.... aku menjerit dalam hati....

Ternyata langit masih saja biru, matahari masih bersinar, pagi masih menjelang... paling tidak itu dulu yang aku syukuri, anak-anak tidak tahu tentang penceraian ini, tapi lama kelamaan Satrio mulai curiga, dia selalu bertanya dimana ayahnya, aku selalu bilang dia ditempat nenekmu, nginap disana... tapi sampai kapan aku harus menyembunyikan ini, akhirnya dengan berat hati aku mengatakan kenyataan pahit ini pada anak sulungku... “Ayah dan ibu sudah bercerai...” tangisnya pecah seketika, aku hanya bisa diam dan ikut menyaksikan penderitaannya, apa yang bisa aku lakukan.. tidak ada... aku lemah Ya Allah... 

Aku harus kuat demi kedua buah hatiku... uang yang semakin menipis, tak ada lagi barang-barang berharga yang bisa dijual, akhirnya aku berjualan jajanan anak-anak didepan rumah, cukup untuk jajan kedua anakku, tapi biaya sekolah makin banyak, aku tak kuasa menanggung ini sendiri. Ibuku lah yang paling menderita atas penderitaanku, akhirnya dia bawa Paulina, anak bungsuku, ibu tahu aku tak akan mampu menghidupi dua anak sekaligus. 
Aku ikhlas... walau berat harus berpisah dengannya, aku ikhlas... tinggallah aku berdua Satrio, menjalani hari demi hari dengan keuangan yang memprihatinkan. Allah tak akan menutup Rezeki orang-orang yang selalu berusaha, aku yakin itu.. jualanku didepan rumah ramai, laku keras dan akhirnya aku bisa membiayai sekolah Satrio.

Satrio masuk ke SMA, biaya makin bertambah banyak, aku mulai bingung lagi... tak sengaja aku bertemu teman dan aku ceritakan nasibku, dia mengajakku menjadi TKW saja ke Malaysia, aku bingung... dimana harus kutitipka Satrio kalau aku ke luar negeri, tapi biaya sekolahnya juga makin banyak. Akhirnya kuputuskan untuk menjadi TKW pergi ke Malaysia... Negara yang tidak pernah sama sekali aku tahu sebelumnya.

Satrio ikut bersama neneknya, ibu mertuaku dulu, aku pun berangkat ke malaysia di tahun 2011, dengan niat untuk membiayai anak-anak, tak mudah memang kerja di pabrik yang sama sekali belum pernah aku rasakan sebelumnya, gaji yang minim membuatku merasa lelah, tapi lagi-lagi wajah anak-anak terbayang dipelupuk mataku, aku harus kuat. Akupun membanting tulang, menguras semua tenagaku disana, dinegeri orang, sampai akhirnya bisa membiayai Satrio sampai lulus SMA... Alhamdulillah.. aku bersyukur tak terkira...

Disana, aku bertemau dengan dia... lelaki ini begitu perhatian padaku, selalu menjagaku dan membuat aku merasa nyaman, entah karena usianya yang jauh lebih dewasa atau apalah... aku tidak tahu... dia selalu membantuku dalam setiap kesusahanku selama disana, sampai akhirnya dia mengutarakan niatnya untuk menikahiku, tentu saja tidak langsung aku terima, setelah kejadian-kejadian yang menimpaku tak mudah aku menerima lelaki baru dalam kehidupanku, tapi seiring waktu dia bisa membuktikan dan mengambil perasaanku... akhirnya aku menerima pinangannya... kini aku hidup dengannya, aku bahagia... aku berhenti bekerja di pabrik dan mulai membangun karir di dunia online, aku bergabung dengan adik sepupuku di dunia oriflame, aku bisa membuka wawasanku dan temanku semakin banyak.. semoga jalan ini jalan menuju kesuksesanku...

Kesuksesanku bisa membahagiakan orang tua dan anak-anakku.... Terima asih Ya Allah atas perjalan panjang yang Kau gasriskan padaku begitu berliku, namun kau selalu ada dalam setiap kesulitanku... Engkau selalu ada Ya Allah....





     Sumber: http://desiizzuddin12.blogspot.ae/p/kisah-nyata.html

Friday, May 12, 2017

SuamiKu Selingkuh, Ini Kisahku





     Pernikahan seharusnya menjadi pelabuhan terakhir setiap hati. Apa gunanya kata cinta jika tidak bisa setia? Nyatanya, janji suci pernikahan bisa dilanggar dengan mudah. Saat sang istri memberikan kesetiaan dan pengabdian, ternyata sang suami selingkuh.

Perselingkuhan ini bisa terjadi di awal tahun pernikahan, bahkan pada pernikahan yang sudah puluhan tahun terjadi. Menyakitkan, meninggalkan luka di hati dan banyak kebimbangan dirasakan para istri bila mengalami hal ini. Ada yang memutuskan berpisah, ada yang tetap bersama walau penuh air mata.

Inilah kisah Nurafiah, menyedihkan memiliki suami tidak setia. Perselingkuhan yang menghancurkan hati setiap wanita. Kisah nyata ini dituliskan dalam Situs Media Indramayu Channel, Semoga kisah seperti ini tidak terjadi pada kita semua.

Masa remajaku kandas di perantauan, karna keterpurukan ekonomi dan ingin membantu meringankan beban orang tua hingga aku ada disini di negara Taiwan menjadi (PRT) pembantu rumah tangga. bertujuan ingin meruba nasib dari keterpurukan keluargaku dan semata mata ingin sekali dapat membahagiakan ibu, bapak dan adik adikku.

Alhamdulillah aku mendapat majikan yang lumayan baik, hanya saja aku tak di perbolehkan libur majikan bilang inipun demi kebaikanmu juga, sayapun tak pernah mempermasalahkan itu, karna mungkin saya masih baru dan pertama kali saya merantau, akan rasa takutpun ada jika saya di suruh belanja.

Kadang keperluan sendiripun saya nitip sama teman yang satu apartemen, lama kelamaan saya di kenalin sama mba Mira (nama samaran) teman satu apartemen, mba Mira ada cowok yang ingin berkenalan sama kamu ''Ujar mba Mira.. Sebut saja nama cowok itu Prayoga, pada saat itu saya menolak dan tak pernah menghiraukan ucapan mba Mira. (bulan 11 tahun 2006)

Hanya saja kemungkinan besar mba Mira ngasihkan nomor Hp'ku sama prayoga,.. setiap saat prayoga telpon dan inbox berkali kali,.. Pada akhirnya saya merasa kasihan dan seiring berjalanya waktu saya pun luluh dan jatuh hati sama prayoga asal Brebes Jawa Tengah, hubungan kamipun sudah sangat serius, bahkan kamipun akan merencanakan pernikahan saat pulang nanti.

Singkat cerita saya pulang ke Indonesia dan selang kemudian Prayoga'pun pulang juga, karna kita didasari dengan suka sama suka pada akhirnya bejalan sampai ke pelaminan, Alhamdulillah keluarga kedua belah pihak semuanya menyetujuhi, resepsi pernikahanpun berjalan lancar  tanpa hanbatan apapun. (19 januari 2009).

Saya tinggal bersama mas Prayoga di Brebes, bareng satu rumah sama mertua. saya ikut mertua berusaha yang terbaik, menjadi istri yang solekha. patuh dan nurut terhadap suami. Satu tahun sudah hidup bersama suamiku mas Prayoga, Alhamdulillah akhirnya saya di karuniai  anak Perempuan dan di beri nama Ana Al Thaofun Nisa,.. setelah saya melahirkan anakku,... mas  Prayoga mulai kasar, seolah olah saya diprlakukan seperti budak, seakan akan saya di injak injak di selingkuhi berkali kali.

Setiap hari saya hanya bisa menangis,... Akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke orang tuaku dan minta cerai sama suamiku, saya sekarang menjadi tki lagi untuk membiayai anakku.



  sumber : http://msthiyo71.blogspot.ae/2015/03/suamiku-selingkuh-kisah-nyata-yang-di.html

Tuesday, May 9, 2017

Aku Tertipu Dengan Ke Tampanannya. FB Bikin Hidupku Hancur





       Ini Jalan Hidupku namaku rani asal jawa tengah aku kerja di dubai uea sebagai tkw. singkat cerita pada pertengahan tahun 2014 aku kenal seorang cowok lewat facebook sebut saja namanya dian dia kerja sebagai security di sebuah perusahan di cikarang, aku sering inbox dan video callan sama dia akhirnya aku masuk juga kana rayuannya aku tertarik karena dia katanya masih bujang ganteng lagi dadanya di penuhi bulu bulu halus kaya ke arab araban gitu. awal tahun 2015 aku memutuskan untuk mengahiri kontrak kerjaku aku pulang ke indo dan berharap bisa ketemu cowok idamanku yang ku kenal di facbook.



    satu minggu aku berada di jawa akhirnya dia [ dian ] menemuiku juga, singkat cerita kamipun bersepakat untuk menikah. dan kami rajut selama lima bulan keadaan bisa2 saja dian suamiku bah raja apa yang dia mau aku turuti maklumlah aku baru pulang dari arab duitkupun tak ada hitunganya demi dia yang aku cinta.




     jalan ke enam bulan ada tamu yang tak aku undang dua orang perempuan muda semuanya bawa anak, dan ternyata kedua perempuan muda itu istri istrinya dian suamiku aku bengong dan ga percaya suamiku yang katanya bujang ternyata sudah punya istri dua lagi kamipun berantem perang mulut sama mereka dan datanglah suamiku dikala itu aku lagi hamil muda melihat kami perang mulut datang juga orang tetangga tetanggaku tuk membelaku. akhirnya dian suamiku di suruh memilih di antara ke tiganya dian suamiku memilihku, memang sih aku diantara isrti istrinya dian aku yang menang aku cantik banyak uang lagi.


     aku merasa menang kala itu aku mendapatkan suamiku karena dia lebih memilihku di banding ke dua istrinya itu aku pikir hidupku akan bahagia karena janji dia tidah akan mengulanginya lagi, lama kelamaan setelah uangku ludes mulai tampak sifat aslinya selalu pulang telat kadang ga pulang alesan pekerjaan sifat kasarnyapun akhirnya kelihatan suka memukulku kalo aku tanya ini itu.
 

    pada saat itu anakku baru berumur empat bulan aku ga kuat menghadapi kelakuannya aku minta cerai dan aku kembali jadi tkw lagi. aku bahagia menjadi janda dan membesarkan anaku dengan keringatku dewe.

Sunday, May 7, 2017

aku gak mau apa-apa aku Cuma mau kamu jangan pernah lupain aku dalam hidup kamu.. bisa?”




      Nama gua Arnhenzky Arzhanka, ribet ye nama gua. Kalau begitu panggil aja Anes. Nama itu dikasih bokap gua karena dia gak sengaja mendengar nyokap gua mengandung pada saat dia sedang jalan-jalan di Rusia so.. nama gua ala-ala Rusia gitu. Umur gua sekarang 25 tahun, pekerjaan gua saat ini kuli seni atau kerennya disebut telent. Gua jalani kehidupan sebagai kuli seni ini buat nabung modal gua di masa depan untuk jadi wiraswata kayak bokap gua yang cukup sukses sebagai penjahit baju ( tailor). So, demi masa depan gua, gua kerja tanpa kenal batas waktu sampai tidur pun terkadang suka lupa waktu.
Gara-gara lupa waktu ini, gua jadi mengenal seseorang ; seseorang yang memiliki senyum terindah yang pernah gua lihat seumur hidup gua. Gua menyebutnya sebagai takdir pertama. Kisahnya dimulai saat itu ketika suatu hari, gua gak sadar ketiduran dan tiba-tiba telepon gua berbunyi.
Dengan setengah mengantuk gua angkat.
“ anes, loe dimana? “ teriak menejer gua kencang dibalik telepon
“ dikamar.. kenapa? Teriak-teriak kayak kebakaran aja” Tanya gua
“ buruan loe ke Bali. Itu ada jadwal syuting iklan. Itu tim produksi uda di Bandara nunggui loe..”
“ lah.. emang jam berapa?” Tanya gua memperhatikan jam di kamar.
“ jam 10 pesawat.. ini uda jam 8.30. Loe belum juga boarding..”
Sumpah mampus!! gua kaget setengah mati, karena keasyikan tidur sampai lupa kalau hari ini gua harus pergi ke Bali buat syuting. Akhirnya gua, dengan langkah 1000 menembus kemacetan Jakarta dengan penuh perjuangan menuju bandara. Setiba di sana, gua sudah telat, dengan terburu-buru gua menuju pesawat. Untungnya nama gua masih dipanggil-panggil walau tersisa 10 menit lagi. Pesawat yang gua gunakan saat itu adam air. Dengan kebingungan gua menuju kabin pesawat.
Seorang perempuan cantik menyapa gua di depan pintu kabin :
“ini mas Ar..nhen.. zky Arz..hanka?”kata dia dengan kesulitan menyebut nama gua
“iya iya.. aku duduk mana ya?” Tanya gua.
“aduh hampir aja di tinggal pesawat.. buruan mas ikuti aku, penumpang uda ngamuk-gamuk neh nunggu mas.. ”kata perempuan itu.
Akhirnya dia mengantar gua ke kursi dan sialnya karena terburu-buru kaki gua tersandung kursi dan menimpa tubuh pramugari itu yang ikut terjatuh. Melihat kejadian itu pramugari-pramugari dan penumpang di deket kita ngebantu dengan cepat. Tentu aja kejadian itu membuat gua malu setengah mati. Lebih gak enak hati karena membuat sang pramugari jadi pusat perhatian. Gua mengucapkan kata maaf. Dia hanya tersenyum dan pergi. Padahal gua tau, dia pasti marah banget karena dibuat malu sama gua. Akhirnya dia ke belakang kabin dan ketua pramugari yang bertugas mengantar gua ke kursi.
“aduh mbak sorry jadi gak enak.. mata masih 5 watt neh..” kata gua.
“makanya lain kali kalau tidur pakai pakai alarm supaya gak telat..” kata pramugari itu dengan sabar.
Akhirnya dia mengantarkan gua ke tempat kursi gua. Teman-teman tim produksi bernafas lega menemukan gua di pesawat. Setelah menghela nafas. Gua tetap merasa tak enak hati karena kejadian tadi, sepanjang perjalanan menuju bali gua terus memperhatikan pramugari tadi dan memperhatikan nama di name tag miliknya dengan sembunyi-sembunyi. Namanya Nur Ilmawati. Setiap dia berjalan, gua melempar senyum dan merasa tidak enak hati karena membuat dia malu, tapi dia hanya diam tak merespon.
Sampai akhirnya, pesawat mendarat dan saat itulah terakhir gua harus pergi. Rasanya ingin mengucapkan maaf untuk terakhir kali tetapi percuma juga karena dia pasti sibuk; pikir gua. Ketika gua turun dari kabin pesawat dan bertemu dengan ketua pramugari yang menyambut kepergian tamu. Gua mengucapkan salam dan tiba-tiba dia memberikan gua sehelai tisue
“apaan ini?”
“kalau mau minta maaf, itu nomornya..”
“oh.. makasih mbak.. “kata gua.
Sepertinya semua petugas di dalam pesawat sudah tau rasa bersalah gua dan mereka memberikan kesempatan gua untuk meminta maaf dengan cara yang lucu. Setelah tiba di hotel di bali. Gua kemudian mengiriman sms kepada pramugari yang di kertas itu ditulis namanya” Ilma “
“Ilma ya.. maaf ya tadi dipesawat bikin kejadian memalukan.. merepotkan. Anes..”
Dengan kebingungan dia membalas.
“kok bisa tau nomor aku?”
“dari senior kamu gapapa kan, dimaafin gak?”
“dimaafkan kok. Kan dalam ajaran agama, memaafkan itu amal ibadah..”
Mendengar kalimat itu gua merasa lega. Kami pun jadi sering smsan beberapa hari sampai akhirnya dari perkenalan itu berakhir begitu saja tanpa pernah bertemu. Kesibukan dia sebagai pramugari dan gua sebagai kuli seni membuat takdir kami berjalan. Tapi tidak begitu lama, sampai suatu ketika. Tanpa sengaja, gua menerima sms dari Ilma yang salah sms bahwa dia sedan di semanggi. Karena kebetulan gua juga sedang menuju semanggi. SMS nyasar itu akhirnya menjadi takdir kedua yang menjadi pertemuan kita.
Ilma yang gua lihat saat menjadi pramugari terkesan dewasa dan serius, ternyata saat bertemu bisa juga terlihat lucu. Pada saat itu dia bercerita kalau dia sudah tidak lagi bekerja karena maskapai tempat dia lagi kerja bangkrut dan sedang melamar pekerjaan. Akhirnya dari pertemuan itu kita menjadi saling dekat dan berjanji untuk sering bertemu dalam beberapa kesempatan.
Sampai suatu ketika, kita lagi jalan dan duduk di pantai Ancol sambil menikmati matahari sore. Ilma yang gua pikir terlihat bahagia dengan senyum indahnya ternyata tidak sebahagia senyumnya. Semakin kita mengenal, semakin gua tau betapa rapuh diantara senyum itu. Saat itu dia bertanya sama gua, kenapa gua mau jadi kuli seni? Lalu gua menjawab
“abis aku gak suka kerja kantoran.. kalau mau cari duit gampang ya coba disini dulu. Kebetulan muka aku katanya lumayan buat iklan.. lagian aku males kuliah, jadi bokap Cuma kasih dua pilihan fokus kerja atau kuliah.. ya aku fokus kerja dong..”
“kamu enak ya, gak usah pusingi harus bagaimana dalam hidup kamu.. dibandingin aku.. mau kuliah aja gak bisa. Syukur-syukur bisa lulus SMA tapi sekarang nasib cari kerja aja susah..”
“memangnya kenapa?”
“ aku gak seperti kamu, punya keluarga yang bisa bantu selalu untuk bertahan hidup. Sebaliknya, aku harus bekerja untuk bertahan hidup untuk aku dan keluargaku..”
Gua jadi bingung mengapa dia berkata demikian dan ia pun bercerita tentang masa lalunya.
Ilma kecil lahir dari empat bersaudara. Ia paling kecil diantara ketiga kakaknya. Ibu dan ayahnya bercerai, keduanya sudah menikah kembali. Ilma kemudian diasuh oleh kakak perempuan tertuanya dibantu oleh neneknya. Jadi masa kecilnya dihabiskan dengan didikan nenek dan kakaknya. Kakaknya sendiri bukan orang yang mampu tapi dengan sekuat tenaga ia membantu Ilma sampai lulus sekolah. Karena ilma merasa sudah dewasa akhirnya ia memutuskan mencari pekerjaan. Apapun pernah ia lakukan sampai menjadi SPG sampai menjadi penjual tiket di XXI. Impiannya hanya satu yaitu mengubah kehidupannya lebih baik dan membalas kebaikan mereka yang merawatnya.
Dia bercerita dengan tangis bagaimana kehidupan keluarganya.. gua merasa tidak enak hati membuat dia menangis. Tapi akhirnya gua membuat satu pertanyaan terakhir…
“kok kamu mau jadi pramugari?”
“sejak kecil, aku tuh gak pernah naik pesawat. Mimpi naik pun gak berani.. Itu kan hanya untuk orang mampu.. sedangkan aku orang miskin. Jadi impian kecilku ya pengen naik pesawat. Kebetulan suatu ketika aku denger dari teman kalau ada buka lowongan jadi pramugari.. akhirnya aku coba ngelamar.. dan yang paling membuatku optimis, perusahaan itu membuka lowongan untuk lulusan SMA. Akhirnya aku ngelamar dan diterima..””
“kamu emang gak takut diatas ketinggian..?”Tanya gua.
“Takut sih, tapi mau gimana lagi.. kalau aku kerja jadi kasir penjual tiket seumur hidup juga gak akan bisa mengubah kehidupan aku. Yauda aku hilangin rasa takut aku jadi pramugari, gajinya kan lumayan besar..”
“begitu ya?”
“kenapa kamu takut ya naik pasawat?”
“hehehe. Lumayan sih. Abis serem banget kalau naik pasawat apalagi pas goyang-goyang, jantung kayak mau copot”
“ kalau gitu jantungnya di rem aja pake lakban supaya gak hilang..”katanya yang membuat kami tertawa.
Akhirnya lelucon tadi bisa membuat dia yang tadi menangis bercerita tentang kehidupan masa lalunya tersenyum kembali. Tapi gua jadi paham satu hal tentang dia. Kalau dia bekerja bukan hanya untuk dia sendiri, makanya selama masa pengangguran gini dia sedikit sedih karena banyak orang yang harus dia bantu dalam kehidupan. Dia harus bantu orang tuanya, dia harus bantu keponakannya agar tetap bisa sekolah, dia harus membalas jasa kakaknya dan hal yang paling menyedihkan dia melakukan segalanya tanpa pernah berpikir tentang dirinya sendiri.
Bukannya itu semua tugas orang tua Ilma? Keduanya telah memiliki keluarga dan anak-anak yang harus dibiayain.. hal yang paling sesali ia tidak pernah melihat yang namanya keluarga utuh seperti di sinetron-sinetron walaupun dia sendiri bermimpi kelak semua keluarganya berkumpul bersama dalam sebuah kebahagiaan dan menghapus semua jarak serta hal yang memisahkan mereka.
Kemandirian dan dedikasinya dalam keluarga membuat gua jatuh cinta dan akhirnya menyatakan cinta sama dia. Dia menerima gua dan akhirnya kami jadian setelah hari itu sebagai pasangan kekasih.
Dan gua menyebutnya sebagai takdir ketiga..
***
Setelah kami jadian, Ilma mendapat kabar gembira kalau dia di terima kerja di maskapai Riau Airlines dengan gaji yang memuaskan walau harus diluar kota. Gua mengucapkan selamat untuk pekerjaan barunya walau dengan begitu gua jadi tau, pekerjaan itu akan membuat dia semakin jarang bertemu dengan gua. Karena dia selalu pergi dari satu kota ke kota lain. Tapi gua menjalani semua ini dengan suka cita, sebagai kekasih. Kami sama-sama menjalani kehidupan cinta yang indah. Walau hanya bisa bertemu sebulan sekali atau dua kali.
Ilma dengan pekerjaan barunya benar-benar memanfaatkan apa yang ia dapat untuk masa depan dia sendiri. Dia bekerja mati-matian untuk mengambil setiap kesempatan terbang agar bisa mengubah hidupnya. Dia menabung untuk satu hal yang selalu dia katakan ke gua. Karena sejak kecil dia selalu hidup menumpang dari kakaknya yang mengontrak rumah dengan berpindah-pindah, dia pengen banget punya satu tempat untuk selamanya yaitu sebuah rumah untuk dirinya. Akhirnya dia menabung untuk impian dia itu.
Seperti sebuah kisah cinta, gak selalu indah dan baik-baik saja. Kita juga terkadang mengalami keributan kecil dan semua baik-baik saja sampai akhirnya suatu ketika kami terlalu jauh dalam keributan dan putus nyambung akhirnya putus untuk waktu yang lama. Tapi kita sama-sama sadar, bahwa kita saling mencintai dan akhirnya berpisah untuk mencoba intropeksi agar mengerti arti kita di hati masing-masing. Gua fokus pada kariel gua yang sedang naik, begitu pula dengan Ilma dan tanpa sadar kami berpisah oleh waktu. Dalam kesendirian itu, gua jatuh cinta sama seseorang dan menjalin hubungan.
Ilma mendengar hubungan baru gua dan mengucapkan selamat. Gua tau, hatinya pedih dan gua merasa tidak enak hati karena membuat dia terluka. Akhirnya gua memutuskan untuk tidak menghubungi dia sementara waktu, agar dia tidak lebih menderita karena hubungan baru gua. Di hari-hari berikutnya, gua pun mendapat kabar kalau Ilma sudah memiliki kekasih lain. Apa yang gua rasakan adalah rasa perih dan gua baru menyadari betapa bodohnya gua melewatkan dia dalam hidup gua, tapi gua tidak bisa egois dan akhinya menerima takdir kami masing-masing.
Ilma sepertinya sedang dicoba oleh takdir. Riau Airlines kembali mengalami kebangkrutan dan akhirnya dia tidak bekerja. Tapi tidak begitu lama dari kejadian itu ia pindah bekerja ke Mandala Airlines. Artinya dia akan pindah kembali ke Jakarta. Diam-diam pada saat itu, kami berjanji untuk bertemu sebagai sahabat karena masing-masing dari kami punya kekasih. Kami bertemu di sebuah tempat yang pernah jadi tempat terindah kami dulu. Di sebuah pantai.
Saat itulah kami mencoba untuk mengerti mengapa kami menjadi seperti ini dan satu hal yang akan gua ingat selalu tentang kata-kata terakhirnya.
“ kalau kita berjodoh kita akan akan pernah dipisahkan takdir. Dengan siapa pun kamu? pacaran kalau jodohnya kamu adalah aku, maka aku akan jadi takdir kamu..”
“jadi aku harus gimana?”
“kita gak harus gimana-gimana. Kita percaya saja takdir. Untuk sementara, kita gak usah berhubungan.. kamu hapus aku dari bb kamu. Aku juga hapus. Kita berdoa saja.. kalau memang takdir semoga kita kembali bersatu..””
Gua hanya tersenyum. Walau hati ini berharap demikian tapi gua gak akan pernah menolak bilamana itu terjadi. Akhirnya kami memutuskan hal terakhir yang bisa membuat kami saling kontak, Selanjutnya gua serahkan kepada Tuhan. Karena sebenarnya gua dan dia masih saling sayang akan tetapi keadaan membuat kita gak bisa bersama lagi. Yaitu kami sama-sama punya kekasih dan tidak ingin menyakiti siapapun. Setelah itu Ilma fokus pada pekerjaan dan impiannya untuk waktu yang tak pernah terjawab..
**
Setahun kemudian
Cinta sepertinya begitu rumit hubungan gua sama kekasih gua saat ini akhirnya berakhir. Gua menjadi seperti dahulu kala, sendiri. Ketika gua sendiri, menjalani hidup gua seperti biasanya. Suatu ketika gua kembali bertemu dengan ilma tak sengaja di bandara. Pada saat itu dia sudah tidak lagi bekerja di Mandala Airlines karena hal yang sama terjadi kembali, maskapai perusahaan dia bangkrut. Sayangnya dia masih bersama kekasihnya, tapi kita menjalin hubungan kembali dan melupakan janji kita untuk tidak saling kontak karena ia sudah bekerja di Jakarta kembali di Sky Avination.
Ilma dan gua sering kontak walau hanya sekedar bertanya kabar. Tapi gua tau, tidak baik untuk menganggu hubungan dia sama kekasihnya saat itu. Jadi dari hari ke hari, ia selalu bercerita banyak hal tentang apa yang terjadi dalam hidupnya dan gua menjad pendengar yang baik bagaikan seorang saudara. Dia menganggap gua adalah orang yang paling layak tau apa-apa saja yang telah ia miliki dengan apa yang ia kerjakan dengan penuh keringat. Gua senang dia bisa mulai mencicil rumah kontrakan yang dia beli dengan susah payah, bahkan dia sudah bisa lebih baik dalam hidup karena pengalaman dia sebagai pramugari senior membuat hidup dia lebih baik, artinya kehidupan keluarganya pun jadi lebih baik.
Sampai suatu malam entah mengapa dia bertanya sama gua.
“bisa gak sih kita kembali kayak dulu, sebagai kekasih, bukan seperti saat ini. Seperti ada jarak diantara kita yang bikin kita tidak bisa seperti dulu..”
“keadaan kita beda.. kamu sudah ada yang punya.. aku gak bisa.. seperti saat ini saja aku sudah bahagia kok.. “
“aku enggak.. aku enggak bahagia.. “
“kamu harus coba bahagia.. kamu pasti bisa..”
Karena tidak ingin merusak hubungan dia sama kekasihnya, akhirnya gua menghilang sesaat dari hidup Ilma. Walau dalam hati gua merasa sedih untuk pergi dari hidup dia, tapi gua harus lakukan semua yang menyakiti hati gua. Gua selalu menghindar dan tak jarang enggak membalas semua pesan yang dia kirimkan ke gua. Walau gua selalu memperhatikan status yang dia buat di Blackberry. Gua juga bilang kalau gua sudah balikan sama mantan supaya dia bisa mengerti walau itu bohong semata.
Suatu malam, gua mengucapkan selamat ulang tahun lewat telepon ke Ilma untuk hari ulang tahunya. Gua senang, gua menjadi orang pertama yang mengucapkan hal itu ke dia. Tapi di telepon terdengar suara tangis darinya.
“kamu nangis ya?”
“Enggak kok.. Cuma senang aja dikasih Tuhan umur yang panjang sampai bisa ngerayain ulang tahun ke 25..”
“ kalau gitu make a wish dong..?” kataku.
Entah mengapa dia berkata sesuatu yang membuat gua terdiam.
“ Aku mau make a wish sama kamu boleh?”
“kok sama aku, sama Tuhan dong? Tapi yauda gapapa.. ngomong aja..”
“ kalau ini uda jadi saat terakhir aku merayakan ulang tahun aku, aku mau kamu tau. Kalau aku bahagia mengenal kamu dan aku titip semua yang aku miliki sama kamu ya.. ” katanya yang membuat aku tersentuh.
“ kok kamu ngomong gitu?”
“karena Cuma kamu yang benar-benar tau bagaimana kehidupan aku, keluarga aku dan semua impian aku.. makanya aku bahagia.. soalnya teman-teman aku bahkan gak ada yang pernah tau semua tentang hidup aku.. karena aku harus jujur, aku malu kalau mereka tau keadaan keluarga aku, Cuma sama kamu aja.. aku jadi berani dan sadar.. bagaimanapun keadaan keluarga aku, mereka itu tetap bagian hidup aku.. ” ceritanya padaku
“aku juga bahagia kok..kamu jangan bikin aku bingung ah.. make a wish kok jadi sedih gini.. ayo dong senyum.. kan senyum kamu itu hadiah terindah dari Tuhan.. nah sekarang kamu mau kado apa dari aku?” Tanya gua..
“ aku gak mau apa-apa aku Cuma mau kamu jangan pernah lupain aku dalam hidup kamu.. bisa?”
“pasti..”katakupendek.
Dan setelah hari itu, kata-kata itulah kata-kata yang terakhir gua dengar darinya. Suara terakhir yang gua dengar darinya. Gua belum sempat memberikannya kado ulang tahun dan berjanji setelah gua enggak sibuk syuting gua pasti membawakan kado itu untuknya. Jadwal kami yang sama-sama sibuk membuat kami tidak sempat bertemu. Akhirnya gua memutuskan untuk mengantarkan kado itu ke rumahnya. Sebuah parfum yang aku miliki satu dan dia satu. Jadi parfum itu edisi khusus yang gua beli pada saat tidak sengaja pergi ke Singapura. Ilma menerima kado itu dan mengucapkan terima kasih. Dan dia memberitahu kalau dia sudah sendiri.
Sebenarnya pada saat itu gua bisa juga memutuskan untuk menjalin hubungan kembali tapi dia sepertinya lampu hijau yang diberikan Ilma tentang kesendirian tak begitu gua perhatikan karena sibuk dengan pekerjaan gua. Sampai akhirnya dua hari sebelum hari terakhir takdir memisahkan kami. ilma mengatakan pada gua.
“jadi setelah kita sama-sama sendiri.. menurut kamu kalau kita balikan gimana ?”
“kasih aku waktu untuk berpikir.. aku pengen banget kita seperti dulu.. tapi saat ini aku sibuk, aku takut gak bisa membuat kamu bahagia.. kamu mau nunggu aku kan?”
“aku tau kok.. aku akan selalu nunggu kamu.. kapan pun itu.. aku akan selalu nunggu kamu.. kamu kalau kerja ingat kesehatan kamu ya….”
Kata kata itulah hal yang terakhir gua dapatkan darinya sebelum dua hari kemudian disaat gua terbangun dari tidur dan mendapatkan kabar kalau Ilma telah menghilang bersama kejadian pesawat sukhoi dimana ia sedang bekerja. Sebelumnya gua uda punya firasat yang aneh sekali, entah mengapa tiba-tiba blackberry gua mati dan kehilangan semua data gua, saat gua coba back up. Hampir semua foto-foto Ilma dan kontaknya hilang. Gua pun berpikir untuk hubungin dia untuk minta no pin dia akan tetapi nomor dia gak aktif. Sampai akhirnya gua baru sadar kenapa dia gak bisa dihubungi, yaitu ketika tau dari teman-teman kalau Ilma adalah salah satu penumpang di pesawat sukhoi naas itu.
Hati gua hancur, perih dan sedih. Segera gua mencari tau keberadaan Ilma di bandara halim dimana sudah ratusan orang keluarga yang hilang bersamaan dengan pesawat sukhoi berkumpul. Pertama dalam hidup gua, akhirnya gua benar-benar melihat keluarga Ilma berkumpul disana. Ayah, ibu, nenek kakak dan keponakan-keponakannya menunggu dengan cemas. Kita berharap Ilma masih hidup dan berdoa kepada Tuhan, karena seumur hidup hanya saat inilah dia bisa melihat semuanya berkumpul dan tentu dia akan bahagia ketika ia selamat nanti melihat senyum kebahagiaan mereka menyambut Ilma.
Akan tetapi harapan dan cahaya bahwa tidak terjadi apa-apa dengan pesawat sirna seketika, Tuhan berkehendak lain, pesawat sukhoi ditemukan dan semua penumpang dinyatakan meninggal. Saat itulah gua menangis, menangis karena kehilangan orang yang pernah ada dan mencintai gua dengan tulus. Penyesalan terberat yang tak bisa gua bayangkan adalah mengapa pada saat terakhir dia memberikan sinyal untuk bersatu tetapi gua malah menunda itu terjadi.
Ilma sepanjang hidupnya ingin sekali keluarganya yang tercerai belai bersatu. Akhirnya pada hari dimana dia telah tiada, seluruh keluarganya berkumpul. Tetapi sayangnya mereka berkumpul untuk hal yang tidak ia tentu harapkan.. yaitu saat mereka harus menangis untuk kepergiaannya. Gua harus mengucapkan rasa bangga atas apa yang dia harapkan dalam hidup benar-benar terjadi. Dia selalu berkata sama gua, impiannya pada suatu ketika hanya ingin membuat keluarganya bahagia. Memberikan tempat yang layak untuk kakaknya, membuat orang tuanya bahagia untuk itulah dia mengambil pekerjaan yang paling beresiko sekalipun.
Semua telah ia lakukan, hutang-hutang budi kehidupan yang telah terbalas dalam kehidupan akhirnya nyata. Sebagai tulang punggung keluarga yang bekerja mati-matian tentu keluarga akan kesulitan ketika ia pergi, berkat adanya hibah dari Pemerintah Rusia atas bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan, Ilma masih bisa melakukan sesuatu yang besar di akhir hidupnya, itulah hal terakhir yang bisa ia lakukan untuk membahagian kelurganya walau harus dengan sebuah hal yang tidak diharapkan oleh siapapun.
Ilma kini telah pergi dengan senyum terakhirnya, mungkin sejak kecil ia emang gak pernah mengerti mengapa dia harus terlahir ke dunia ini bilamana ia harus berjuang dari kehidupan yang ia jalanin dengan susah payah hanya untuk membahagiakan orang lain sampai akhir hidupnya. Keluarganya mungkin tidak seindah yang ia harapkan seperti dalam sinetron-sinetron tapi janjinya untuk membuat keluarga bahagianya sampai titik darah penghabisan masih bisa ia lakukan walau kini ia telah pergi untuk selamanya..
Seperti yang ia minta sama gua, jangan pernah ngelupain dia.. hal yang tidak akan gua lupain dengan cara menulis kisah ini agar semua orang tau..
Bahwa ada senyum terakhir yang begitu indah dibalik kepergiannya kepada mereka yang ia tinggalkan termasuk gua..
Catatan : suatu malam seminggu setelah dia meninggal, gua bermimpi bertemu dengan Ilma, dia membicarakan satu hal yang gua gak pahami lewat pesan yang aneh
“ semua kontrakan aku tolong kasih ke kakak aku, tapi rumah aku yang diatas langit jangan dijual ya.. karena itu tempat impian aku.. tepat di tempat pertama kita bertemu.. disana kamu jaga ya.. terima kasih Anes.. “
Ilma emang punya rumah kontrakan yang dia beli dengan susah payah tanpa diketahui oleh saudaranya, akhirnya gua memberi tahu keluarga tentang kontrakan itu untuk diserahkan. Tapi rumah diatas langit, itulah yang membuat gua bingung sampai akhirnya gua memandang langit di sekitar semanggi tempat pertama kali bertemu. Dari situlah gua paham.. rumah diatas langit yang dia maksud adalah sebuah apartement..
Beberapa bulan sebelum dia meninggal, dia sempat mencicil apartement itu. Gua pun menghubungi pihak pengembang apartement, memang benar Ilma memiliki unit disana. Gua memutuskan untuk melanjutkan cicilan apartement itu. Sisa daripada cicilan sebelumnya gua berikan kepada kakaknya, gua berharap tempat itu menjadi tempat dimana kelak gua bisa mengenang dia sebagai bagian hidup, melihat senyum dia seperti pertama kali gua mengenalnya di atas langit-langit bumi.
Selamat Tinggal Ilma. Beristirahatlahdengan Tenang
Terima kasih atas senyum terindahmu karena dengan itulah aku mengerti bahwa tak ada yang lebih baik dari hidup selain saat-saat aku mengenal dan mencintaimu..




   sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=517375601771902&id=172985712877561