Saturday, May 13, 2017

Aku Jadi TKW Untuk Biaya Suamiku Oprasi Setelah Sembuh Dia Malah Selingkuh Dengan Tetanggaku





   Sebut sajah namaku imah ku awali kisahku ketemu dengan suamiku sebut saja namanya asep [nama samaran] pada tahun 1998 aku seorang gadis desa yang masih lugu aku baru tamat smp pada waktu itu, aku di jodohkan sama orang tuaku dengan asep.



   sebagai gadis yang takut sama kedua orang tuaku aku nurut aja apa kata mereka, singkat

cerita aku menikah dengan asep jalan lima bulan akupun mulai suka sama asep kami hidup sederhana kerjan asep ga tetap alias serabutan aku menerima apa adanya mungkin ini sudah nasibku. aku hamil dan melahirkan anak pertamaku namanya wahyu.


  Asep suamiku punya penyakit Hernia atau sanglir kata bahasa jawaku dia ga boleh kerja yang berat - berat kalo kerja aga berat sedikt malamnya dia ga bisa tidur merasakan sakit aku kasihan kalo pas dia lagi menahan rasa sakit katanya "aku ga PD dengan penyakitku ini".

   sebagai seorang istri aku ga tinggal diam menunggu penghsilan suami aku kerja kuli tandur aku kerja apa sajah yang berhubungan dengan sawah aku bisa karena orang tuaku petani aku dari kecil sudah dididik sama orang tuaku kerja.

  tahun 2000 tertarik melihat teman temanku pada kerja ke luar negri jadi tkw niatku ingin membantu beban suami dan mengobati suamiku agar terbebas dari hernianya ijin suami ijin orang tua tanpa gendala mereka semuanya setujuh, singkat cerita aku berangkat ke saudi arabia satu tahun bekerja aku dah bisa kirim uang untuk oprasi herina yang di deria suamku Alhamdulilah suamiku terbebas dari hernianya.


  pertengahan 2003 aku pulang ke indonesia dengan harapan aku melepas rindu dengan anak dan suamiku, setibanya  di bandara aku berharap suami dan anakku yang menjemputku tapi ternyata harapanku nihil aku ga melihat suamiku yang ada hanya keluargaku dan anakku. aku kecewa sama suamiku kenapa dia ga ikut menjemputku aku tanya sama bapakku jawabnya ada katanya di rumah dalam batinku seribu pertanyaan kenapa dia tak menjemputku apakah dia sakit atau gimana...?


   setelah sampai rumah akupun tak melihat asep suamiku aku tanya ke orang tuaku katanya dia lagi kerja jauh, satu hari dua hari aku menunggu dia pulang yang katanya lagi kerja jauh tapi tak kunjung datang.


  pagi hari sekitar jam 7an aku pergi ke warung dekat rumahku yang menjual sayur mayur setiba aku di warung ibu ibu sudah banyak lagi milih milih sayur sambil ngerumpi ada ibu enah namanya dia menyapaku " eh si imah dah pulang tah dari saudinya" kapan datang katanya dah tahu belum si asep suamimu dah kawin lagi. duhhh gusti nu agung rasanya bagai di sambar petir mendengar kabar itu aku ga jadi beli sayurannya aku langsung pulang ke rumah dan langsung aku tanyakan ke oang tuaku ternyata benar orang tuaku hanya bisa menganggukan kepala aku menangis sejadi jadinya aku kecewa sama asep aku benci.

    alasan kedua oang tuaku menutupi ke bejadan suamiku katanya kasihan sama aku baru tiba capenya belum hilang.
aku marah aku kecewa sama asep, satu minggu kemudian asep datang menemuiku dia memohon mohon sama aku dia minta maaf . maafmu basi aku ga sudi melihat nuka dia rupanya asep setelah hernianya di angkat dia jadi PD dengan wanita lain pengorbananku selama ini sia-sia untuk asep aku tidak ada pikiran lain kecuwali kata cerai titik..!

  asep berusaha mendapat maaf dariku dia menceraikan istri sempannya dengan berbagi cara asep merayuku sampai akhirnya aku kasihan melihat nasib anaku seandainya aku pisah [cerai] aku memaafkan asep. singkat cerita kamipun hidup rukun kembali menjalani roda kehidupan sampai aku hamil yang kedua dan melahirka bayi perempuan namanya dina.


   tahun 2010 kaka perempuannya asep yang kerja di arab butuh teman kerja dan kali ini bukan aku yang mau tapi asep yang selalu mendorongku agar aku berangkat lagi jadi tkw dengan dalih katanya demi anak anak biar dia bisa sekolah, emang dasarnya asep suamiku ini orangnya males aku pikir dulu karena dia punya penyakit hernia eh ternyata setelah hernianya sudah sembuh tetap aja males. akupun menyetujui ajakan kakanya asep dan asep juga janji katanya tidak akan mengulaninya lagi dia akan setia mengurus anak anak aku sebenarnya ga mau kerja sama kakanya asep karena aku tahu kakanya asep itu orangnya galak.


   aku berangkat lagi jadi tkw arab kerja dengan kakanya asep, hari pertama bulan pertama kakanya asep baik kalo nyuruh sopan mungkin karena aku istri dari adiknya aku pikir begitu. eh setelah lama keluar juga sipat galak dan jahatnya kakanya asep kalo nyuruh sambil ngebentak bentak kalo aku salah dengan kerjaan dia ringan tangan maklum dia orang lama kerja di rumah majikan jadi setiap ada kesalahan aku yang selalu kena omelan majikan rasanya aku ga kuat kerja bareng sama kakanya asep tapi apa boleh buat aku kuat kuatin demi anak anakku.


 setahun sudah berlalu aku bertahan kerja bareng kakanya asep tiba tiba aku dapat kabar dari rumah katanya asep selingkuh dengan tetanggaku namanya lastri, lastri ini punya suami, perselingkuhan asep sama istrinya ketangkep basah sama suaminya lagi tidur bareng asep di arak sama orang kampung di bawa ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya.


  lengkap sudah pederitaanku singkat cerita aku pulang ke indonesia aku minta cerai sama asep, asep tidak berani menemuiku bahkan dia minggat dengan selingkuhannya entah keman sampai akhirnya aku rapah ke pengadilan minta resmi cerai.

    sampai cerita ini aku tulis ke penerbit aku masih menjanda dan kembali jadi tkw lagi untuk membiyai anak anakku.  



   salam... dari pahlawan the visa yang malang....



 


No comments:

Post a Comment